Tahun ini, tidak ada rencana impor beras



JAKARTA. Pemerintah belum memiliki rencana untuk mengimpor beras pada tahun ini. Beras impor yang boleh masuk hanya beras sisa stok impor 2011(carry over), yang rencananya masuk pada Januari dan awal Februari mendatang.

Penghentian impor beras dilakukan menyusul mulai masuknya musim panen raya. Menko Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, panen raya pertama hasil musim tanam Oktober 2011-Maret 2012 mulai berlangsung bulan Januari ini.

Selama panen raya, pemerintah meminta Perusahaan Umum Bulog menghentikan impor beras dan fokus menyerap beras dan gabah lokal. Guna memantau kesiapan Bulog menyerap hasil panen, kemarin, pemerintah menggelar rapat koordinasi ketahanan pangan di Kantor Menko Perekonomian.Meski tidak ada impor, pemerintah meminta Bulog menyiapkan stok beras hingga akhir tahun ini minimal sebanyak 2 juta ton.


Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso membenarkan tahun ini tidak ada rencana impor beras. Kalupun ada beras impor yang masuk merupakan beras sisa stok impor 2011.

Beras sisa impor itu akan masuk bulan Februari 2012. Diantaranya beras impor dari India sebanyak 250.000 ton. Sementara beras impor dari Vietnam sudah hampir seluruhnya masuk ke Indonesia.

Dari total impor 1,2 juta ton beras Vietnam, sekitar satu juta ton di antaranya sudah masuk ke gudang Bulog. Sisanya, masuk pada Januari atau Februari 2012. Pemerintah menetapkan batas waktu pemasukan beras impor pada 20 Februari 2012, karena diperkirakan panen raya sudah dimulai akhir Februari 2012.

Jumlah beras yang sudah ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 1,3 juta ton. Bulog sendiri menargetkan, pengadaan beras sekitar 4 juta ton tahun ini. "Rinciannya, sebanyak 3,6 juta ton dari public service obligation (PSO), dan sisanya 400.000 ton dari komersial," kata Sutarto.

Bulog mengklaim, penyerapan beras lokal tahun lalu mencapai 1,9 juta ton.

Penyaluran raskin

Selain membahas kesiapan menyerap hasil panen, rapat juga membahas ketersediaan beras Bulog untuk menyangga stabilitas harga beras di dalam negeri. Guna menjaga stabilitas harga tersebut, pemerintah berencana melakukan operasi pasar lagi.

Nantinya, operasi pasar tidak hanya dilakukan di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. "Tapi juga di daerah-daerah lain yan masih paceklik," ujar Hatta.

Selain operasi pasar, pemerintah juga akan melakukan pemberian beras miskin (raskin). Program raskin ini tetap akan dipertahankan tahun ini untuk menjaga daya beli.

Bahkan, pemberian raskin tidak dibatasi kepada masyarakat miskin saja. Masyarakat yang hampir miskin juga berhak mendapat beras ini. "Koridornya lebar. Tidak berkaitan langsung untuk orang miskin," ujar Hatta. Untuk harganya sendiri masih tetap berada di level Rp 1.600 per kilogram (kg).

Untuk raskin, pemerintah berencana menyalurkan sebanyak 12 kali tahun ini. Namun kalau masih kurang, Bulog menyiapkan 13 kali penyaluran raskin. Adapun target penerima raskin sebanyak 17,5 juta kepala keluarga (KK) dengan besaran 15 kilogram (kg) per KK. "Kami akan memperbaiki sasarannya. Untuk saat ini masih menggunakan data target 17,5 juta KK," kata Sutarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie