Tahun ini, Totalindo Eka Persada (TOPS) optimis lebih baik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) tetap optimis bisnis pengembangan propertinya bisa terus menambah pendapatan Perseroan secara berkala.

Novita Festiani, Sekretaris Perusahaan PT Totalindo Eka Persada Tbk menjelaskan bahwa penurunan kinerja kerja sepanjang kuartal III tahun lalu disebabkan oleh mundurnya jadwal tender dan situasi ekonomi global. "Salah satu penyebabnya adalah karena tertundanya sejumlah proyek baru dan mundurnya jadwal tender yang diikuti," jelasnya kepada kontan.co.id Selasa (12/3).

Selain itu, ia menuturkan juga beberapa pengembang masih menahan diri untuk memulai tender karena mempertimbangkan dan melihat kondisi ekonomi global dan menguatnya mata uang dollar AS terhadap rupiah, serta menunggu hasil pilpres pada tahun ini.


Menurutnya, tahun lalu secara umum kontraktor swasta mengalami masa sulit yang mana juga tercermin pada capaian perseoran hingga kuartal III tahun lalu. Menilik laporan keuangan perusahaan, sepanjang kuartal III tahun lalu mengalami penurunan pendapatan menjadi Rp 1,15 triliun dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,84 triliun.

Sedangkan untuk laba bersih perusahaan tercatat hingga kuartal III sebesar Rp 85,58 miliar yang juga turun apabila dibandingkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 187,32 miliar. Namun, walaupun begitu dengan masih mencatatkan laba bersih pihaknya masih optimis bisa meningkatkan capaian di tahun ini.

Untuk strateginya sendiri, ia menuturkan bahwa perseroan akan terus melakukan pengembangan bisnis terutama di bidang pengembangan properti, yang mana perseroan telah mendapatkan ijin dari OJK untuk penambahan usaha sebagai pengembang properti. "Sehingga diharapkan pengembangan bisnis dibidang properti ini bisa terus menambah pendapatan Perseroan secara berkala," tuturnya.

Untuk capaian hingga akhir tahun, ia masih enggan menyampaikan. Sedangkan untuk tahun ini sendiri, TOPS membidik kontrak senilai Rp 2,2 triliun dan berencana melakukan kerja sama operasional (JO) dengan BUMD dan pengembang swasta untuk beberapa proyeknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .