KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pelayaran PT Trans Power Marine Tbk (
TPMA) menyatakan kinerja akan terus maju di tengah kenaikan biaya logistik dan ketidakpastian global. "Bisnis kami adalah pengangkutan barang curah sehingga hal tersebut tidak terlalu terpengaruh. Produksi batu bara yang terus meningkat terus membuat bisnis TPMA berkibar dan maju," papar Direktur TPMA kepada Kontan, Selasa (2/4). Lebih lanjut dia mengatakan tahun ini tetap melanjutkan rencana kerjanya dengan menambah lagi kapal tahun ini.
Baca Juga: Trans Power Marine (TPMA) Catatkan Peningkatan Laba Hingga 37,76% Sepanjang 2023 Rudy menyatakan kepada Kontan, pihaknya tahun ini mengalokasikan capex senilai US$20 juta hingga US$30 juta untuk menambah 2 tug boat dan 4 tongkang, serta 1 floating crane. TPMA telah mengoperasikan 40 tug boat, 35 tongkang dan 3 floating crane. Dengan aset-aset ini, TPMA melayani permintaan jasa pengangkutan berbagai curah, termasuk di antaranya batubara. Tahun ini, TPMA berharap mencapai target pendapatan dan laba bersih sekitar 10% hingga 20%. Sementara untuk target kontrak baru, pihaknya enggan membuka lebih jauh. "Kontrak-kontrak yang lama saja masih belum terlayani semua sebab permintaan (
demand) dari
existing customer lebih besar dari jumlah armada yang dimiliki Perseroan," ujar dia. Sementara itu, sepanjang 2023 TPMA mencatat kenaikan pendapatan sebesar 6% dengan nilai US$ 66,58 juta. Jika dibandingkan dengan pendapatan periode sama tahun 2022 lalu yang berada di angka US$ 62,8 juta.
Pendapatan usaha TPMA sepanjang tahun 2023 berasal dari dua sektor jasa pengangkutan yaitu Tunda dan Tongkang senilai US$ 48,28 juta dan Floating Crane US$ 18,3 juta. Ini pun membuat laba per saham dasar TPMA meningkat, dari US$ 0.0054 menjadi US$ 0.0075 di akhir tahun 2023. Sedangkan untuk laba tahun berjalan atau laba bersih, TPMA mencatat peningkatan sebesar 37,76% dengan nilai US$ 19,7 juta jika dibandingkan dengan laba 2022 yang berada di angka US$ 14,3 juta. Dari sisi aset, sepanjang 2023 jumlah liabilitas TPMA berada di nilai US$ 24,88 juta sedangkan ekuitasnya berada di angka US$ 92,52 juta. Sehingga jumlah aset sepanjang tahun 2023 TPMA adalah senilai US$ 117,4 juta. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .