Tahun ini Vale akan reklamasi lahan 77 ha



LUWU TIMUR. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) akan menggelar kegiatan reklamasi lahan tambang nikel seluas 77,22 hektare (ha) hingga akhir 2015 ini. Saat ini, progres penutupan kembali areal tanah yang sudah dibuka sudah mencapai 10%.

Besri Kambatu, Senior General Manager Mines and Exploration PT Vale Indonesia Tbk mengatakan, total lahan yang sedang difungsikan perusahaannnya mencapai 997,24 ha yang terdiri dari area penambangan dan fasilitas pendukung operasional pada tahun.

"Kami membuka tambang tidak lebih dari 1.000 ha, sehingga kalau ada lahan tambang baru yang akan dibuka kembali, kami harus mereklamasi tambang yang sudah selesai di tambang," kata dia ketika menerima kunjungan media di blok Sorowako, Luwu Timur, Sumatera Selatan, Rabu (27/5).


Asal tahu saja, Vale Indonesia merupakan perusahaan pemegang kontrak karya (KK) komoditas tambang logam nikel. Total areal yang dimiliki perusahaan asal Brasil ini mencapai seluas 118.435 ha.

Nah dari total lahan tersebut, hingga akhir 2014 areal tambang yang telah diganggu mencapai 4.973,15 ha. Besri bilang, jumlah yang telah direhabilitasi dan reklamasi mencapai 3.975.91 ha.

Dia menambahkan, perusahaannya berupaya melakukan integrasi tambang mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, proses pengolahan, hingga kegiatan reklamasi. "Tahun ini, program reklamasi lahan akan mencapai 77 ha," ujar dia.

Erlin Hari, Supervisor Nursery PT Vale Indonesia Tbk mengatakan, setelah tambang direklamasi, pihaknya akan melakukan penanaman kembali pohon-pohon di areal tersebut dengan jumlah bibit mencapai 31.000 batang pohon. "Untuk 1 ha lahan yang direklamasi, kebutuhan bibitnya 400 batang," katanya.

Adapun jenis tumbuhan yang akan ditanam dia areal reklamasi tersebut terdiri dari tanaman perintis seperti Kayu Angin, Jabon, Sengon, Jabon, Akasia, Sengon Buto. Serta, jenis tanaman lokal, antara lain Aghatis, Betao, Belulang, Blumei, Kolaka, Nyatoh, Ramin, Meranti.

Kebun raya Sorowako

Di atas lahan yang telah direklamasi, INCO akan melanjutkan dengan pembangunan Taman Raya Walacea Salery Gading di areal bekas penambangan dengan luas lahan mencapai 110 hektare di Sorowako. Perusahaan akan mengeluarkan kocek senilai Rp 32 miliar untuk membangun kebun raya tersebut

Saat ini, di Taman Walacea Raya akan telah dilengkapi fasilitas kebun bibit atawa nursery yang memiliki kapasitas 700.000 bibit tanaman untuk kegiatan rehabilitasi. 

Selain itu, perusahaan juga akan melengkapi dengan fasilitas penelitian terkait keanekaragaman hayati di areal bekas tambang tersebut. "Taman Walacea bisa menjadi salah satu lokasi penelitian biodivesirtas tumbuhan maupun kupu-kupu di sini," ujar Erlin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia