Tahun ini Waskita Karya andalkan proyek pemerintah



JAKARTA. Di tahun politik ini, PT Waskita Karya Tbk mengandalkan pendapatan dari sektor proyek pemerintah. Seolah tak gentar dengan proyek pemerintah yang rawan akan penundaan pembayaran, perusahaan justru semakin optimis mengantong kontrak dari pemerintah yang cukup besar tahun ini.

“Kesimpulannya 2014 komposisinya bergeser pemerintah akan lebih dominan dari swasta,” kata M. Choliq, Direktur PT Waskita Karya kemarin (18/3).

Menurutnya, pergeseran tersebut terjadi karena banyak proyek carry over dari tahun 2013. Sepanjang tahun 2013 kemarin, ada sekitar Rp 3,6 triliun proyek pemerintah yang batal di tanda tangani akibat dananya tak turun. Kata Choliq, proyek itu kemudian dilanjutkan disepakati pada tahun ini. Kata dia, hal itu jugalah yang membuat perusahaan berani meningkatkan target perolehan kontrak dari Rp 13 triliun di 2013 menjadi Rp 18 triliun di tahun 2014.


Selain akibat warisan dari kontrak tahun sebelumnya, semakin banyaknya proyek pemerintah yang ditangani salah satunya juga disebabkan dari datangnya perhetalan pesta politik. Menurut Choliq, berdasarkan pengalamannya dari tahun ke tahun  pemilu jutru semakin medorong pemerintah untuk menyelesaikan proyeknya yang tertunda.

“Dengan pemerintah mempercepat proyek bisa disimpulkan proyek pemerintah meningkat cukup drastis,” imbuhnya.

Sejauh ini, hingga pertengahan Maret ini, PT Waskita Karya sudah berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 2,8 triliun. Adapun beberapa proyek besar yang sudah diperoleh dan sedang dalam penyelesaian adalah  proyek pengerjaan terminal 3 bandara Soekarno Hatta senilari Rp 1,6 triliun, PLTU Amurang sebesar 550 miliar, Ciledug Mall sebesar Rp 323 miliar dan Jembatan Kaput Naga Indah senilai Rp 238 miliar.

Sebelumnya, sepanjang tahun 2013, Waskita telah berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 13,3 triliun. Kemudian laba dicatatkan sebesar 368 miliar atau meningkat 44,14% dibandingkan realisasi tahun 2012 yang hanya Rp 245 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan