Tahun ini, WIKA mengalami limpahan kontrak



JAKARTA. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) tahun ini mendapatkan banyak berkah. BUMN tersebut mendapatkan kelebihan kontrak dari target yang sudah ditetapkan.

Tahun 2016 bisa dibilang tahun yang indah. Pasalnya di tengah pelambatan ekonomi yang melanda Indonesia, tahun ini WIKA malah melebihi target kontrak. Tahun 2016 yang belum berakhir, tapi target sudah lewat. Itu sebabnya, emiten di Bursa Efek Indonesia ini akan mematok target kontrak lebih baik di tahun depan.

Kontraktor pelat merah ini menargetkan kontrak pada tahun 2016 sebesar Rp 81,5 triliun. Terdiri dari target kontrak baru Rp 52,8 triliun dan carry over tahun 2015 sebesar Rp 28,678 triliun. Tapi nyatanya, kontrak yang dihadapi WIKA 8% melebihi target yang ada, yakni Rp 82,3 triliun.


Suradi Wongso, Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya, mengungkapkan, perusahaannya dapat melampaui target kontrak yang ditetapkan, karena ada beberapa kontrak yang tadinya tak diprediksi dapat, malahan berhasil diperoleh.

"Banyak proyek yang tak direncanakan dan disasar, eh, ternyata malah kita yang menang. Atau juga misalnya kita menargetkan kontrak berapa, eh, malah kita dapat nilai kontraknya lebih besar," kata Suradi, kepada KONTAN, Rabu (21/12).

Dia mengungkapkan, angka terebut sudah terkunci di nominal tersebut, walaupun bukan Desember ini belum berakhir. Ia bilang, kontrak baru akan dimulai per Januari 2017. "Saya kira sudah tidak ada tambahan kontrak lagi, sampai nanti Januari," jelas Suradi.

Proyek terakhir yang diperoleh WIKA adalah pembangunan Dry Dam Sukamahi di Kabupupaten Bogor. Di sana WIKA tidak sendirian, melainkan bersama PT Basuki Rahmanta Putra membangun proyek tersebut.

General Manager Departemen Sipil Umum I Wijaya Karya Mursyid menyatakan, proyek bendungan tersebut ditandatangani pada Selasa (20/12). Bendungan tersebut berfungsi mengantisipasi banjir ke Jakarta ini.

"Kami mengharapkan, proyek ini dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat kualitas, tepat mutu, dan nol kecelakaan.” ujar Mursyid.

Proyek dengan nilai sekitar Rp 436,9 miliar tersebut ditargetkan selesai pada medio tahun 2019. Bangunan itu sendiri nantinya berfungsi sebagai penampung debit air hujan yang mengaliri hulu Ciliwung.

Jenis bendungan kering atau dry dam ini hanya berisi air kala musim hujan. "Proyek ini memang cukup strategis. Kami akan bekerja semaksimal mungkin, sehingga permasalahan banjir di Jakarta dapat segera teratasi dengan beroperasinya Bendungan Sukamahi ini,” jelas Mursyid.

Suradi menerangkan, tahun depan, perseroan ini menargetkan menambah kontrak baru sebesar Rp 43 triliun. Sedangkan kontrak yang di carry over dari tahun ini sebanyak Rp 58 triliun.

"Jadi kontrak yang kita hadapi di tahun depan, ditargetkan senilai Rp 101 triliun. Naik cukup besar dibandingkan tahun ini," tegas Suradi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie