Tahun ini, WTON siapkan capex Rp 400 miliar



JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) akan melanjutkan ekspansinya tahun ini. Untuk itu, perseroan telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/ capex) sekitar Rp 400 miliar tahun ini.

Puji Haryadi, Sekretaris Perusahaan WTON mengatakan, belanja modal tahun ini lebih rendah dari tahun lalu yakni Rp 550 miliar lantaran tahun ini tidak membangun pabrik baru. "Tahun ini sebagian besar capex akan digunakan untuk penambahan kapasitas produksi di pabrik eksisting," katanya pada KONTAN, Jumat (5/2).

Capex tersebut akan dianggarkan dari kas internal perseroan dan dari sisa dana IPO. Sekitar 40% dari capex atau sekitar Rp 160 miliar akan digunakan untuk penambahan kapasitas produksi di pabrik Majalengka dan Sulawesi Selatan 200.000 ton untuk mengejar target kapasitas produksi 2,5 juta ton per tahun.


Sementara sekitar 35% dari capex akan digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan pabrik, sekitar 10% untuk pengembangan usaha baru, 5% untuk pengolahan material alam dan 10% untuk penyertaan modal pada anak usaha.

Puji mengatakan pengembangan usaha baru tersebut maksudnya adalah membentuk bisnis jas baru pada unit bisnis yang sudah ada misalnya pada unit bisnis inter-bor. Sementara penyertaan modal anak usaha akan dilakukan pada PT Wijaya Karya Komponen Beton (Wika Kobe) dan PT Wika Citra Lautan Teduh (CLT).

Saat ini WTON sudah memiliki tiga anak usaha yakni Wika Kobe dengan kepemilikan 51%, CLT dengan kepemilikan 99,5% dan PT Wika Krakatau Beton (WKB) dengan kepemilikan 60%.

Sementara jumlah pabrik yang dimiliki perseroan saat ini sudah 12 pabrik yang tersebar di beberapa wilayah. Sepuluh diantaranya dikelola langsung oleh perseroan dan dua sisanya dikelola anak usahanya. Pabrik terakhir yang dibangun perseroan ada di Lampung Selatan dengan kapasitas produksi 100.000 ton per tahun.

Tahun ini WTON optimis mencatatkan kinerja yang lebih baik dibanding dengan tahun sebelumnya. Puji mengatakan, kontrak baru tahun ini ditargetkan Rp 4,3 triliun atau naik 22,8% dari pencapaian 2015 sebesar Rp 3,5 triliun. Dengan tambahan kontrak carry over Rp 1,7 triliun maka kontrak yang akan digarap perseroan tahun ini mencapai Rp 6 triliun.

Puji bilang, sebagian besar proyek yang disasar perseroan adalah proyek-proyek infrastruktur seperti jalan tol dan pembangkit listrik dan proyek kereta api di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Sedangkan pendapatan tahun ini ditargetkan bisa mencapai Rp 4 triliun atau tumbuh 53% dibanding dengan pendapatan tahun 2015 sebesar Rp 2,6 triliun. Sedangkan laba bersih ditargetkan bisa mencapai Rp 295 miliar atau naik 73% dari laba bersih tahun lalu yakni Rp 170 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto