JAKARTA. Dalam laporan keuangan tahunan terbaru Bank Indonesia (BI) tahun 2014, pelaksanaan beban kebijakan moneter BI mencatat kenaikan. Tahun lalu beban pelaksanaan kebijakan moneter bank sentral Rp 23,21 triliun, naik dari posisi 2013 yang sebesar RP 18,21 triliun. Direktur Eksekutif Departemen Keuangan Intern BI Mubarakah mengatakan yang masuk dalam kategori beban pelaksanaan kebijakan moneter ada beberapa kategori. Salah satu kategori beban yang masuk dalam pelaksanaan kebijakan moneter adalah intervensi rupiah. "Bentuk lainnya seperti BI harus membayar bunga untuk Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI)," ujarnya, Senin (2/5). Mengenai berapa persen porsi kategori intervensi rupiah dalam beban pelaksanaan kebijakan moneter, dirinya tidak bisa menjelaskan karena merupakan data internal BI dan tidak dipublikasikan.
Tahun lalu, beban moneter BI capai Rp 23 triliun
JAKARTA. Dalam laporan keuangan tahunan terbaru Bank Indonesia (BI) tahun 2014, pelaksanaan beban kebijakan moneter BI mencatat kenaikan. Tahun lalu beban pelaksanaan kebijakan moneter bank sentral Rp 23,21 triliun, naik dari posisi 2013 yang sebesar RP 18,21 triliun. Direktur Eksekutif Departemen Keuangan Intern BI Mubarakah mengatakan yang masuk dalam kategori beban pelaksanaan kebijakan moneter ada beberapa kategori. Salah satu kategori beban yang masuk dalam pelaksanaan kebijakan moneter adalah intervensi rupiah. "Bentuk lainnya seperti BI harus membayar bunga untuk Sertifikat Deposito Bank Indonesia (SDBI)," ujarnya, Senin (2/5). Mengenai berapa persen porsi kategori intervensi rupiah dalam beban pelaksanaan kebijakan moneter, dirinya tidak bisa menjelaskan karena merupakan data internal BI dan tidak dipublikasikan.