JAKARTA. Permintaan masyarakat untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) sangat tinggi selama 2013. Terbukti hingga akhir tahun lalu, posisi KUR BRI menembus Rp 87 triliun. Menurut Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali, saat ini jumlah debitur KUR BRI mencapai 9,2 juta nasabah. “Dibanding November 2013, realisasi ini meningkat Rp 2,4 triliun atau sebelumnya tercatat Rp 84.5 triliun,” kata Ali, Kamis, (9/1). Salah satu penyebab kenaikan adalah akses yang makin mudah, baik secara infrastruktur maupun administrasi. BRI sudah masuk ke jantung usaha mikro melalui Teras BRI di sentra-sentra perdagangan dan bisnis di seluruh Indonesia. Ali mengakui, potensi ini tak mungkin hanya digarap oleh Bank BRI sendirian. Peluang ini juga dapat digarap oleh perbankan lainnya, agar akses kredit ke masyarakat makin luas. Meski demikian, Bank BRI akan terus memperkuat askes dan layanan kepada pengusaha mikro. “Misalnya, pedagang atau pengusaha kecil sekarang tidak perlu meninggalkan dagangannya. BRI akan melayani transaksi mereka secara langsung melalui electronic data capture (EDC),” ujar Ali. Walaupun penyaluran KUR mengalami peningkatan, namun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR tetap dijaga sebesar 1,61%. “Ini juga menunjukan keberhasilan pembinaan perusahaan atas pelaku usaha mikro,” pungkas Ali. Adapun KUR BRI terbagi atas KUR Ritel sebesar Rp 17 triliun dengan jumlah debitur 99 ribu nasabah dan KUR Mikro sebesar Rp 69,9 triliun yang dikucurkan untuk 9,1 juta debitur. Ali menyampaikan, hingga 31 Desember 2013, debitur yang bermigrasi dari KUR ke kredit komersial lebih dari 850.000, dengan plafon pinjaman mencapai Rp 13,6 triliun. “Arti migrasi ke kredit komersial, bisnis mereka semakin bagus serta menjadi bankable. Relasi dengan lembaga keuangan juga semakin bagus,” papar Ali. Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian RI, sampai dengan November tahun 2013 penyaluran KUR nasional telah mencapai Rp 133,2 Triliun. Sebanyak 63,46 % dari total KUR Nasional dikuasai oleh BRI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun lalu BRI salurkan KUR Rp 87 triliun
JAKARTA. Permintaan masyarakat untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke Bank Rakyat Indonesia (BRI) sangat tinggi selama 2013. Terbukti hingga akhir tahun lalu, posisi KUR BRI menembus Rp 87 triliun. Menurut Sekretaris Perusahaan BRI, Muhammad Ali, saat ini jumlah debitur KUR BRI mencapai 9,2 juta nasabah. “Dibanding November 2013, realisasi ini meningkat Rp 2,4 triliun atau sebelumnya tercatat Rp 84.5 triliun,” kata Ali, Kamis, (9/1). Salah satu penyebab kenaikan adalah akses yang makin mudah, baik secara infrastruktur maupun administrasi. BRI sudah masuk ke jantung usaha mikro melalui Teras BRI di sentra-sentra perdagangan dan bisnis di seluruh Indonesia. Ali mengakui, potensi ini tak mungkin hanya digarap oleh Bank BRI sendirian. Peluang ini juga dapat digarap oleh perbankan lainnya, agar akses kredit ke masyarakat makin luas. Meski demikian, Bank BRI akan terus memperkuat askes dan layanan kepada pengusaha mikro. “Misalnya, pedagang atau pengusaha kecil sekarang tidak perlu meninggalkan dagangannya. BRI akan melayani transaksi mereka secara langsung melalui electronic data capture (EDC),” ujar Ali. Walaupun penyaluran KUR mengalami peningkatan, namun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KUR tetap dijaga sebesar 1,61%. “Ini juga menunjukan keberhasilan pembinaan perusahaan atas pelaku usaha mikro,” pungkas Ali. Adapun KUR BRI terbagi atas KUR Ritel sebesar Rp 17 triliun dengan jumlah debitur 99 ribu nasabah dan KUR Mikro sebesar Rp 69,9 triliun yang dikucurkan untuk 9,1 juta debitur. Ali menyampaikan, hingga 31 Desember 2013, debitur yang bermigrasi dari KUR ke kredit komersial lebih dari 850.000, dengan plafon pinjaman mencapai Rp 13,6 triliun. “Arti migrasi ke kredit komersial, bisnis mereka semakin bagus serta menjadi bankable. Relasi dengan lembaga keuangan juga semakin bagus,” papar Ali. Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian RI, sampai dengan November tahun 2013 penyaluran KUR nasional telah mencapai Rp 133,2 Triliun. Sebanyak 63,46 % dari total KUR Nasional dikuasai oleh BRI.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News