JAKARTA. CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) sepertinya harus legowo dengan pencapaiannya yang suam-suam kuku di sepanjang tahun lalu. Kenaikan suku bunga acuan (BI rate) dan terbatasnya daya beli masyarakat seiring dengan lajunya inflasi membuat aktivitas anak usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut layu. Tengok saja, alih-alih mencapai target sebesar Rp 9 triliun, total penyaluran pembiayaan perseroan di sepanjang tahun lalu hanya mencapai Rp 8,49 triliun atau menyusut 28,6% jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,34 triliun. Total pembiayaan itu terdiri dari, mobil baru sebanyak 79%, mobil bekas 19% dan sepeda motor 2%. Menurut Rahardjo Satrio Unggul, Direktur Utama CNAF, seperti dikutip dari Keterbukaan Informasi, pihaknya membukukan penurunan penjualan lantaran perseroan bersikap hati-hati serta memusatkan perhatian pada upaya konsolidasi dengan melakukan pembenahan internal. Antara lain, merumuskan metodeĀ direct financing.
Tahun lalu, pembiayaan CNAF menyusut 28,6%
JAKARTA. CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) sepertinya harus legowo dengan pencapaiannya yang suam-suam kuku di sepanjang tahun lalu. Kenaikan suku bunga acuan (BI rate) dan terbatasnya daya beli masyarakat seiring dengan lajunya inflasi membuat aktivitas anak usaha PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut layu. Tengok saja, alih-alih mencapai target sebesar Rp 9 triliun, total penyaluran pembiayaan perseroan di sepanjang tahun lalu hanya mencapai Rp 8,49 triliun atau menyusut 28,6% jika dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,34 triliun. Total pembiayaan itu terdiri dari, mobil baru sebanyak 79%, mobil bekas 19% dan sepeda motor 2%. Menurut Rahardjo Satrio Unggul, Direktur Utama CNAF, seperti dikutip dari Keterbukaan Informasi, pihaknya membukukan penurunan penjualan lantaran perseroan bersikap hati-hati serta memusatkan perhatian pada upaya konsolidasi dengan melakukan pembenahan internal. Antara lain, merumuskan metodeĀ direct financing.