JAKARTA. Tidak semua emiten dapat menikmati hingar bingar pesta politik yang dimulai tahun ini. Salah satunya adalah, anak usaha Bank BRI yakni PT BRI Agro Niaga Tbk (AGRO).Kondisi itu membuat manajemen melakukan proyeksi yang jauh lebih konservatif untuk penyaluran kredit tahun ini. "Karena ada pemilu, kan, jadi pertumbuhannya sekitar 20%-25%," imbuh Hirawan Nur Kustono, Corporate Secretary AGRO, (27/1).Padahal, sepanjang tahun 2013 lalu, manajemen mampu menyalurkan kredit sekitar Rp 3 triliun. Angka ini melesat 47% jika dibanding realisasi kredit AGRO sepanjang 2012 silam, Rp 2,04 triliun. Jadi, realisasi kredit AGRO untuk tahun ini diproyeksikan sekitar Rp 3,6 triliun-Rp 3,75 triliun.Jika sedikit menengok ke belakang, Hirawan mengatakan jika lonjakan realisasi kredit hingga 47% itu lebih dipicu oleh banyaknya permintaan kredit dari industri perkebunan. Namun, dia pesimistis hal tersebut bakal kembali terulang tahun ini."Jika ada yang bilang karena pemilu malah banyak permintaan, tapi itu permintaan di sektor apa dulu," pungkas Hirawan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tahun pemilu, proyeksi kredit AGRO lebih kecil
JAKARTA. Tidak semua emiten dapat menikmati hingar bingar pesta politik yang dimulai tahun ini. Salah satunya adalah, anak usaha Bank BRI yakni PT BRI Agro Niaga Tbk (AGRO).Kondisi itu membuat manajemen melakukan proyeksi yang jauh lebih konservatif untuk penyaluran kredit tahun ini. "Karena ada pemilu, kan, jadi pertumbuhannya sekitar 20%-25%," imbuh Hirawan Nur Kustono, Corporate Secretary AGRO, (27/1).Padahal, sepanjang tahun 2013 lalu, manajemen mampu menyalurkan kredit sekitar Rp 3 triliun. Angka ini melesat 47% jika dibanding realisasi kredit AGRO sepanjang 2012 silam, Rp 2,04 triliun. Jadi, realisasi kredit AGRO untuk tahun ini diproyeksikan sekitar Rp 3,6 triliun-Rp 3,75 triliun.Jika sedikit menengok ke belakang, Hirawan mengatakan jika lonjakan realisasi kredit hingga 47% itu lebih dipicu oleh banyaknya permintaan kredit dari industri perkebunan. Namun, dia pesimistis hal tersebut bakal kembali terulang tahun ini."Jika ada yang bilang karena pemilu malah banyak permintaan, tapi itu permintaan di sektor apa dulu," pungkas Hirawan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News