Tahun Politik, Ekonom Bank DBS Ramal Pertumbuhan Ekonomi Sentuh 5%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski ada tahun politik, Bank DBS memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini dan tahun depan masih tetap positif. Hal ini bercermin dari tahun-tahun politik sebelumnya yang juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Untuk itu, Bank DBS meramal pertumbuhan ekonomi di tahun ini dan tahun depan masih menyentuh di angka 5%. Tentu, ini menandakan hal yang positif jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang diperkirakan tidak akan tumbuh lebih dari 5%.

Hanya saja, pertumbuhan tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada tahun lalu yang mencapai 5,31%.


"Untuk pemilihan mendatang, saya pikir kami mengharapkan PDB benar-benar tumbuh sekitar 5%. Jadi angka pertumbuhannya masih bagus. Sehingga kita berharap pemilu 2024 masih menjadi tahun yang positif," ujar Head of Research DBS Group Maynard Arif dalam Media Briefing, Selasa (16/5).

Baca Juga: Catat Sektor Pilihan pada Indeks LQ45 Untuk Tahun Ini

Hanya saja, Maynard bilang, pemilu memiliki dinamika yang berbeda setiap tahunnya. Misalnya untuk sektor konsumen, pada tahun 2014 merupakan tahun yang baik bagi sektor konsumen dalam hal kinerja harga saham lantaran mampu tumbuh di kisaran dua digit.

Berbeda dengan pemilu tahun 2019, di mana sektor konsumen tidak berjalan dengan baik sejalan dengan perlambatan ekonomi.

"Jika melihat tema pemilu dan konsumsi atau ekonomi domestik, sebenarnya sektor konsumen di tahun 2019 kurang baik. Jadi sekali lagi, untuk kinerja harga saham saya kira bisa berbeda meskipun ada efek belanja dari pemilu," kata dia.

Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diyakini Mampu Tumbuh 5,07% di Kuartal II-2023, Ini Pendorongnya

Dalam kesempatan yang sama, Senior Economist DBS Bank Radhika Rao mengatakan, tahun pemilu akan berdampak dari sisi investasi. Menurutnya, investor akan cenderung wait and see untuk berinvatasi di Indonesia sampai ada kejelasan gambaran yang akan menjadi pemimpin selanjutnya.

"Mereka (investor) mungkin akan menunggu dan melihat terlebih dahulu, terutama di paruh kedua tahun ini untuk mendapatkan kejelasan," kata Radhika. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati