KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan lebih populis pada tahun depan. Seiring masuknya tahun politik berupa pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif, maka pemerintah juga akan lebih banyak mengelontorkan subsidi. Walau kenaikan subsidi dipercaya bisa sedikit banyak, menolong daya beli. Namun kebijakan itu juga dikhawatirkan akan membuat anggaran belanja negara, kembali terjerumus pada peningkatan beban subsidi yang besar. Dalam rapat panitia kerja antara Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan pemerintah soal Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019, Selasa (3/7), disepakati tambahan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar tahun depan Rp 1.500–Rp 2.000 per liter.
Tahun politik, kenaikan subsidi energi mendaki
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan lebih populis pada tahun depan. Seiring masuknya tahun politik berupa pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif, maka pemerintah juga akan lebih banyak mengelontorkan subsidi. Walau kenaikan subsidi dipercaya bisa sedikit banyak, menolong daya beli. Namun kebijakan itu juga dikhawatirkan akan membuat anggaran belanja negara, kembali terjerumus pada peningkatan beban subsidi yang besar. Dalam rapat panitia kerja antara Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan pemerintah soal Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019, Selasa (3/7), disepakati tambahan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar tahun depan Rp 1.500–Rp 2.000 per liter.