JAKARTA. Pemerintah dan para pebisnis sepakat: pertumbuhan industri keuangan di Tanah Air bakal melambat pada tahun depan. Salah satu indikasinya adalah prediksi Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan, pertumbuhan kredit pada tahun depan hanya berkisar 15,3%-16,6%. Angka ini jauh di bawah proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2013 di 20,8%. Seretnya kucuran kredit sejalan dengan buramnya prospek ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tahun depan ditaksir tak lebih dari 6%. Jika tak efisien, kinerja bank juga bisa terkoreksi. Kredit sektor konsumer seperti kredit properti dan kredit kendaraan bermotor akan tersendat akibat kenaikan uang muka alias loan to value (LTV). Di sisi lain, bank menghadapi kekeringan likuiditas.
Tahun sarat cobaan bagi industri keuangan
JAKARTA. Pemerintah dan para pebisnis sepakat: pertumbuhan industri keuangan di Tanah Air bakal melambat pada tahun depan. Salah satu indikasinya adalah prediksi Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan, pertumbuhan kredit pada tahun depan hanya berkisar 15,3%-16,6%. Angka ini jauh di bawah proyeksi pertumbuhan kredit tahun 2013 di 20,8%. Seretnya kucuran kredit sejalan dengan buramnya prospek ekonomi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi tahun depan ditaksir tak lebih dari 6%. Jika tak efisien, kinerja bank juga bisa terkoreksi. Kredit sektor konsumer seperti kredit properti dan kredit kendaraan bermotor akan tersendat akibat kenaikan uang muka alias loan to value (LTV). Di sisi lain, bank menghadapi kekeringan likuiditas.