JAKARTA. Tak seperti Jakarta pasca Lebaran, pasar modal Indonesia sepi wajah-wajah baru. Hingga pertengahan tahun ini, perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) baru 18 emiten. Nilai emisi IPO juga kecil, yakni Rp 4,89 triliun. Di sisa tahun ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru memproses dua calon emiten yang siap go public di kuartal keempat. Keduanya adalah pemilik jaringan toko buku Karisma, PT Karisma Aksara Mediatama, dan operator terbesar bisnis taksi, Grup Blue Bird. Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, Kharisma akan melepas 20% saham. Nilai emisi pengelola toko buku ini diperkirakan tak sampai Rp 200 miliar.
Tahun sepi bagi perhelatan IPO
JAKARTA. Tak seperti Jakarta pasca Lebaran, pasar modal Indonesia sepi wajah-wajah baru. Hingga pertengahan tahun ini, perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) baru 18 emiten. Nilai emisi IPO juga kecil, yakni Rp 4,89 triliun. Di sisa tahun ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru memproses dua calon emiten yang siap go public di kuartal keempat. Keduanya adalah pemilik jaringan toko buku Karisma, PT Karisma Aksara Mediatama, dan operator terbesar bisnis taksi, Grup Blue Bird. Hoesen, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, Kharisma akan melepas 20% saham. Nilai emisi pengelola toko buku ini diperkirakan tak sampai Rp 200 miliar.