Taipan Dato Low Tuck Kwong kembali beli saham Bayan Resources (BYAN)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham pengendali sekaligus Direktur Utama PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato’ Low Tuck Kwong kembali meningkatkan kepemilikannya di saham emiten tambang batubara tersebut. Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (8/12). Low Tuck Kwong membeli 6.300 lembar saham BYAN dengan harga Rp 15.665,08 per saham.

Dengan kata lain, konglomerat ini menggelontorkan dana sekitar Rp 98,69 juta. Alhasil, kepemilikan Low Tuck Kwong di BYAN menjadi 1.798.810.400 saham dari sebelumnya 1.798.804.100 saham. Persentase kepemilikannya di BYAN juga tidak banyak berubah, yakni 53,96%.

Dalam keterangannya, Low Tuck Kwong mengatakan tujuan dari investasi ini adalah untuk investasi dengan kepemilikan langsung. Transaksi dilakukan pada 30 November, dan 1,3, dan 4 Desember 2020.


Baca Juga: Pakuwon Jati (PWON) diprediksi pimpin industri properti tahun depan

Kontan.co.id mencatat, bulan November kemarin, Low Tuck Kwong juga kembali membeli saham BYAN. Pada keterbukaan informasi tertanggal 9 November 2020, Low Tuck Kwong mengumumkan pembelian 10.700 saham BYAN dengan harga pelaksanaan Rp 13.121,73 per saham. Pembelian dengan tujuan investasi kepemilikan langsung ini dilakukan pada 4-6 November 2020.

Tanggal 19 November 2020, Low Tuck Kwong kembali mengumumkan pembelian 6.500 saham BYAN  dengan harga Rp 14.338,46 per saham. Transaksi dilakukan 17-18 November 2020 dengan tujuan investasi langsung.

Kemudian, pada 30 November 2020, Low Tuck Kwong kembali mengumumkan telah membeli 7.700 saham BYAN dengan harga pembelian Rp 15.025,97 per saham. Kala itu, transaksi dilakukan pada 24 dan 27 November 2020. Sama seperti transaksi sebelumnya,  pembelian ini bertujuan untuk investasi langsung.

Sebagai gambaran, Bayan Resources membukukan pendapatan senilai US$ 1 miliar per kuartal ketiga 2020. Jumlah ini turun 12,28%secara tahunan dibandingkan realisasi pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 1,14 miliar.

Baca Juga: Medco Energi (MEDC) ditaksir merugi hingga akhir 2020, ini kata Hilmi Panigoro

Alhasil, laba bersih BYAN juga tergerus. Per kuartal ketiga 2020, BYAN membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 108,22 juta, merosot  48,36%  dibandingkan laba bersih di kuartal III-2019 yang mencapai US$ 209,57 juta.

Secara volume, penjualan BYAN sepanjang 9 bulan 2020 mencapai 26 juta ton, naik 10,2% secara tahunan dari sebelumnya hanya 23,6 juta ton.

Selanjutnya: Melantai di BEI, harga saham Djasa Ubersakti (PTDU) melesat 35%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi