JAKARTA. Taipan Mochtar Riady, pendiri kelompok usaha Lippo Group terus melebarkan bisnisnya. Yang paling anyar, dirinya telah membangun rumah sakit khusus kanker swasta pertama dan terbesar di Indonesia. Rumah sakit yang diberi nama Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) itu dibangun di bilangan Semanggi dengan total investasi US$ 138,8 juta. Rumah sakit ini bisa dibilang impian pribadi Mochtar Riady. Tidak salah jika peresmian MRCCC sangat istimewa karena diresmikan oleh banyak petinggi negara. Di antaranya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono yang didampingi Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, pimpinan MPR dan DPR, Gubernur DKI, pimpinan RS Pemerintah dan swasta, Top Execcutivve Lippo Group dan undangan lainnya. Mochtar menyebutkan punya alasan tersendiri membangun rumah sakit ini. "Ada dua alasan saya mendirikan rumah sakit ini," katanya saat memberikan sambutan peresmian MRCCC, Kamis (7/7). Mochtar menyebutkan alasan pertama membangun rumah sakit ini lantaran berpaling pada kisah ibunya yang meninggal di usianya yang ke 40 tahun lantaran kondisi sulit melahirkan. Kemudian sang ayah meninggal di usia ke 68 tahun karena penyakit kanker. "Pada waktu itu belum ada rumah sakit, dengan demikian diharapkan ke depan tidak terjadi lagi," katanya. Sedangkan alasan kedua yakni untuk menjaring sekitar 600 ribu orang Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri yang tiap tahunnya diperkirakan menelan biaya mencapai US$ 1,2 miliar. " Ini membuat kami tekad membuat rumah sakit," katanya. MRCCC ini merupakan rumah sakit ketujuh yang dimiliki PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Dibangun di atas gedung dengan lantai 30 lantai, 375 ranjang spesialis. Berlokasi di jantung kota Jakarta, di wilayah Semanggi dengan mengeluarkan investasi sebesar US$ 138,88 juta untuk teknologi Philips PET/CT, SPET/CT, 3 Tesla MRI, 256 Multi slice CT Scan dan cathlab, serta didukung CT Simulator. Ini yang menjadikan MRCCC satu satunya pusat kanker terlengkap di Indonesia. MRCCC juga dirancang untuk menjadikan salah satu top comprehensive cancer center di Asia Tenggara. Proyeksi total pendapatan MRCCC adalah lebih dari US$72 juta, memiliki potensi untuk menjadikan anak perusahaan LPKR yang bergerak di bidang rumah sakit yang memiliki pendapat terbesar selama lima tahun. Pada tanggal 18 Februari 2011, LPKR mengumumkan pembukaan rumah sakit di Jambi dengan investasi US$ 18 juta. Rumah sakit Jambi diakuisisi pada tanggal 3 November 2010 dan LPKR sekarang mengoperasikan rumah sakit swasta di kota Jambi. LPKR juga sudah berinvestasi di Makassar sebesar US$ 26 juta yang pencanangan batu pertama tanggal 7 Januari 2011. Berikutnya, LPKR juga mengumumkan akuisisi rumah sakit di Balikpapan dengan investasi US$26 juta. Di balik kerjasama dengan pihak Balikpapan, LPKR mengakuisisi 79,61% saham RS Balikpapan Husada. Baru-baru ini LPKR mengumumkan bahwa perseroaan bermaksud meningkatan divisi Siloam empat kali lipat menjadi 25 rumah sakit dan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar US$500 juta dalam lima tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Taipan Group Lippo bangun rumah sakit kanker swasta senilai US$ 138,8 juta
JAKARTA. Taipan Mochtar Riady, pendiri kelompok usaha Lippo Group terus melebarkan bisnisnya. Yang paling anyar, dirinya telah membangun rumah sakit khusus kanker swasta pertama dan terbesar di Indonesia. Rumah sakit yang diberi nama Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) itu dibangun di bilangan Semanggi dengan total investasi US$ 138,8 juta. Rumah sakit ini bisa dibilang impian pribadi Mochtar Riady. Tidak salah jika peresmian MRCCC sangat istimewa karena diresmikan oleh banyak petinggi negara. Di antaranya adalah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama Ibu Ani Yudhoyono yang didampingi Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, pimpinan MPR dan DPR, Gubernur DKI, pimpinan RS Pemerintah dan swasta, Top Execcutivve Lippo Group dan undangan lainnya. Mochtar menyebutkan punya alasan tersendiri membangun rumah sakit ini. "Ada dua alasan saya mendirikan rumah sakit ini," katanya saat memberikan sambutan peresmian MRCCC, Kamis (7/7). Mochtar menyebutkan alasan pertama membangun rumah sakit ini lantaran berpaling pada kisah ibunya yang meninggal di usianya yang ke 40 tahun lantaran kondisi sulit melahirkan. Kemudian sang ayah meninggal di usia ke 68 tahun karena penyakit kanker. "Pada waktu itu belum ada rumah sakit, dengan demikian diharapkan ke depan tidak terjadi lagi," katanya. Sedangkan alasan kedua yakni untuk menjaring sekitar 600 ribu orang Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri yang tiap tahunnya diperkirakan menelan biaya mencapai US$ 1,2 miliar. " Ini membuat kami tekad membuat rumah sakit," katanya. MRCCC ini merupakan rumah sakit ketujuh yang dimiliki PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Dibangun di atas gedung dengan lantai 30 lantai, 375 ranjang spesialis. Berlokasi di jantung kota Jakarta, di wilayah Semanggi dengan mengeluarkan investasi sebesar US$ 138,88 juta untuk teknologi Philips PET/CT, SPET/CT, 3 Tesla MRI, 256 Multi slice CT Scan dan cathlab, serta didukung CT Simulator. Ini yang menjadikan MRCCC satu satunya pusat kanker terlengkap di Indonesia. MRCCC juga dirancang untuk menjadikan salah satu top comprehensive cancer center di Asia Tenggara. Proyeksi total pendapatan MRCCC adalah lebih dari US$72 juta, memiliki potensi untuk menjadikan anak perusahaan LPKR yang bergerak di bidang rumah sakit yang memiliki pendapat terbesar selama lima tahun. Pada tanggal 18 Februari 2011, LPKR mengumumkan pembukaan rumah sakit di Jambi dengan investasi US$ 18 juta. Rumah sakit Jambi diakuisisi pada tanggal 3 November 2010 dan LPKR sekarang mengoperasikan rumah sakit swasta di kota Jambi. LPKR juga sudah berinvestasi di Makassar sebesar US$ 26 juta yang pencanangan batu pertama tanggal 7 Januari 2011. Berikutnya, LPKR juga mengumumkan akuisisi rumah sakit di Balikpapan dengan investasi US$26 juta. Di balik kerjasama dengan pihak Balikpapan, LPKR mengakuisisi 79,61% saham RS Balikpapan Husada. Baru-baru ini LPKR mengumumkan bahwa perseroaan bermaksud meningkatan divisi Siloam empat kali lipat menjadi 25 rumah sakit dan menghasilkan pendapatan tahunan sebesar US$500 juta dalam lima tahun.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News