Taiwan bakal tambah anggaran US$ 7,13 miliar untuk stimulus ekonomi



KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Taiwan telah mengusulkan anggaran tambahan kedua untuk tahun 2020 senilai US$ 7,13 miliar. Anggaran ini rencananya akan dipakai untuk meringankan dampak wabah virus corona terutama untuk mendorong sektor perdagangan yang menjadi penopang perekonomian Taiwan.

Melansir artikel yang dimuat Reuters, Kamis (23/7) sektor perdagangan diperkirakan oleh pemerintah Taiwan akan terus melambat ke level terendah sejak lima tahun terakhir. 

Mitra dagang terbesar China ini sebelumnya juga telah memangkas estimasi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 menjadi 1,67% pada Mei 2020, karena pandemi telah memukul konsumsi domestik dan sektor pariwisata. 

Baca Juga: Beijing: Amerika kerap bikin masalah di seluruh dunia, termasuk Laut China Selatan

Kabinet Taiwan mengatakan, anggaran tambahan baru akan tunduk pada persetujuan parlemen, dan hanya digunakan untuk mendorong sektor-sektor yang terdampak pandemi Covid-19 seperti perikanan, pariwisata hingga penerbangan. "Kami berharap dapat terus membantu sektor-sektor ini, di tengah masa sulit," ujar Juru Bicara kabinet Evian Ting. 

Pemerintah Taiwan juga telah meningkatkan langkah-langkah dukungan dalam beberapa bulan terakhir berupa peluncuran paket stimulus yang nilainya diperkirakan akan mencapai T$ 1,05 triliun. Jumlah ini termasuk penerbitan kupon stimulus yang diharapkan dapat meningkatkan belanja konsumen sebesar T$ 100 miliar tahun ini. 

Academia Sinica, yang didukung oleh pemerintah mengatakan, bulan ini ekonomi Taiwan diperkirakan bisa pulih secara bertahap di semester II 2020, akan tetapi meningkatnya tensi antara Amerika Serikat (AS) dan China dinilai akan memperlambat. 

Baca Juga: Mantan PM Malaysia Najib Razak harus membayar tunggakan pajak senilai Rp 5,8 triliun

Taiwan telah mengatasi dengan cukup baik dengan hanya tersisa 8 kasus aktif dan tidak ada penularan lokal selama lebih dari tiga bulan, karena pencegahan dini yang efektif dan penjagaan pada sistem kesehatan masyarakat yang kuat. 

Editor: Handoyo .