Taiwan Berniat Berjuang untuk Dirinya Sendiri dalam Konflik Bersenjata dengan China



KONTAN.CO.ID - CANBERRA. Menteri Luar Negeri Taiwan menegaskan, pihaknya berniat berjuang untuk dirinya sendiri dalam setiap konflik bersenjata dengan China dan tidak jelas negara mana yang akan berdiri di sampingnya.

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya sendiri untuk dikendalikan dengan paksa jika perlu, dan kekhawatiran meningkat tentang kemungkinan konflik bersenjata.

Mengutip AP, dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu dengan Sky News Australia, Joseph Wu mengatakan Taiwan, dengan populasi 23 juta dibandingkan dengan China 1,4 miliar, harus mempertahankan diri dan tidak meminta negara lain untuk memperjuangkannya.


Namun, saat ditanya siapa yang mungkin berperang bersama Taiwan jika terjadi perang dengan China, Wu menjawab, “Ini adalah pertanyaan yang sangat bagus.”

“Banyak orang memperdebatkan ambiguitas strategis atau kejelasan strategis, tetapi bagi kami, kami tahu tanggung jawab kami sendiri,” kata Wu kepada saluran berita dari Taipei.

Dia menambahkan, “Taiwan harus membela diri, rakyat harus membela Taiwan, negara ini, dan kami bertekad untuk membela diri dan kami tidak meminta negara lain untuk memperjuangkan Taiwan.” 

Baca Juga: Ketegangan Meningkat, Drone Tempur China Mengelilingi Pulau Taiwan

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden telah berulang kali mengatakan pasukan Amerika akan membantu mempertahankan Taiwan, meskipun kebijakan resmi AS tetap ambigu mengenai apakah pasukan akan dikirim atau tidak.

Dalam pernyataan Selasa (2/5/2023) malam, Duta Besar Amerika untuk China Nicholas Burns mengatakan Washington telah konsisten dalam pendekatannya terhadap Taiwan dan menegaskan bahwa setiap penyelesaian perbedaan (lintas-Selat Taiwan) harus berjalan damai.

“Kami berharap bahwa pemerintah di China akan berkomitmen untuk menyelesaikan perselisihan secara damai,” kata Burns dalam diskusi online dengan wadah pemikir Stimson Center yang berbasis di Washington.

Baca Juga: Ancaman China Meningkat, Filipina dan AS Berkomitmen Perkuat Hubungan Pertahanan

Burns bilang, AS memiliki kewajiban serta kepentingan untuk memastikan bahwa pihaknya dapat menyediakan senjata pertahanan ke Taiwan sehingga pihak berwenang Taiwan dapat memiliki pertahanan yang tepat.

"Dan kami dapat membantu mereka membangun pencegahan. Jika Taiwan memiliki pencegahan yang cukup, dan jika negara-negara lain di seluruh dunia mendukung resolusi damai, orang akan berharap hal itu akan membuat China memahami konsekuensi dari penggunaan kekuatan di Selat Taiwan,” kata Burns.

Saat ditanya apakah Taiwan ditakdirkan untuk berperang, Wu menjawab, “Saya harap tidak.”

“Alasannya sangat jelas: Perang berarti kehancuran, tidak hanya bagi pihak yang diserang tetapi mungkin juga bagi negara lain,” kata Wu.

“Dan oleh karena itu, pada saat ini, meskipun kita melihat bahwa ketegangan telah meningkat dan konflik tampaknya lebih mungkin terjadi dan perdamaian cenderung tidak dapat dipertahankan, tetapi kita perlu melakukan segalanya untuk mencegah terjadinya perang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie