Taiwan Buka Peluang Gunakan Energi Nuklir untuk Perkuat Industri Semikonduktor



KONTAN.CO.ID - Taiwan terbuka untuk menggunakan energi nuklir demi memperkuat industri semikonduktor atau chip yang selama ini jadi andalan. Permintaan meningkat di tengah tingginya perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI)

Rencana ini diungkap oleh Perdana Menteri Cho Jung-tai dalam wawancara dengan Bloomberg. Cho yakin, Taiwan mampu bergerak ke arah sana selama ada konsensus mengenai keselamatan nuklir dan arahan serta jaminan yang baik dalam penanganan limbah nuklir.

Di saat yang sama, Cho juga memastikan bahwa Taiwan tidak memiliki masalah pasokan energi setidaknya hingga tahun 2030.


"Kami berharap Taiwan juga dapat mengikuti tren global dan teknologi nuklir baru. Taiwan tidak akan memiliki masalah dengan pasokan listrik untuk industri sebelum tahun 2030," kata Cho, dikutip Bloomberg (21/10).

Baca Juga: Xi Jinping Kunjungi Pulau Garis Depan yang Berhadapan dengan Taiwan, Ada Apa?

​Memperkuat Industri Semikonduktor

Kabar mengenai penggunaan energi nuklir berkembang di tengah melonjaknya investasi global dalam AI. Situasi ini membuat produsen besar, seperti TSMC, membutuhkan lebih banyak sumber listrik.

Taiwan telah menaikkan harga listrik dua kali tahun ini. Kenaikan terbaru sebesar 12,5% untuk pengguna industri telah dimulai awal Oktober 2024.

Membangun sumber energi nuklir untuk mendukung industri sebelumnya sudah terjadi di Amerika Serikat.

Microsoft Corp. membantu menghidupkan kembali pembangkit listrik tenaga nuklir Three Mile Island yang ditutup di Pennsylvania dengan menyetujui untuk membeli semua hasilnya.

Google dan Amazon.com Inc. milik Alphabet Inc. juga telah berkomitmen untuk sama-sama berinvestasi dalam teknologi nuklir generasi mendatang.

Di kawasan Asia lain, Filipina dan Korea Selatan telah sepakat ntuk melakukan studi kelayakan mengenai kemungkinan merehabilitasi pembangkit listrik tenaga nuklir yang sudah tidak beroperasi lagi di Filipina.

Tonton: Rusia Tolak Bahas Perjanjian Nuklir Baru dengan Amerika

Baca Juga: TSMC Mengerek Proyeksi Kinerja Setelah Rilis Kinerja Kuartal III

Reaktor Nuklir Taiwan Mulai Ditutup

Enam reaktor nuklir dihubungkan ke jaringan listrik di tiga lokasi di Taiwan antara tahun 1977 dan 1985.

Mengutip world-nuclear.org, pada tahun 2019 lalu diumumkan bahwa situs Chinshan akan mulai dinonaktifkan. Pada bulan Juli 2021 Kuosheng 1 ditutup, diikuti oleh unit Kuosheng 2 pada bulan Maret 2023.

Dua reaktor yang tersisa dioperasikan oleh perusahaan utilitas Taipower, di bawah MOEA. Taiwan akan menutup reaktor nuklir terakhirnya pada musim semi.

Dukungan publik untuk penggunaan reaktor nuklir di Taiwan turun pada tahun 2011, tepatnya ketika gempa bumi dan tsunami menghancurkan PLTN Fukushima, Jepang. Insiden itu masih menyisakan masalah lingkungan yang belum terselesaikan.