Taiwan: China lebih baik perangi corona ketimbang ganggu Taiwan lewat latihan militer



KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan, China lebih baik fokus memerangi virus corona baru yang bangkit kembali di Beijing dibanding "mengganggu" Taiwan dengan latihan militer di dekat pulau yang Tiongkok klaim sebagai wilayahnya.

Pesawat tempur dan pembom Angkatan Udara China telah memendekati zona identifikasi pertahanan udara Taiwan setidaknya delapan kali dalam dua minggu terakhir, menurut militer Taiwan, yang merespon dengan mengirim jet tempur untuk mengusir Tiongkok.

"China sangat besar, dan tidak pernah berhenti menggunakan kekuatan untuk berurusan dengan Taiwan. China selalu, dengan epidemi yang begitu serius, mengirim pesawat dan kapal mereka di sekitar Taiwan, benar-benar mengganggu Taiwan," kata Su yang menambahkan, Taiwan hanya ingin menjadi "kontributor perdamaian regional".


Baca Juga: Taiwan bikin jet latih tempur hadapi ancaman China, ini kekuatan militer keduanya

"Saat ini, tampaknya gelombang kedua sedang terjadi di Beijing. China, sebagai negara besar, harus meletakkan kekuatan nasionalnya dalam menjaga orang, mengurangi dampak epidemi, dan menjaga perdamaian regional. Itu akan lebih baik," ujarnya Selasa (23/6), seperti dikutip Reuters.

Kluster baru virus corona terkait pusat grosir makanan meletus hampir dua minggu lalu di Ibu Kota China, yang berpenduduk lebih dari 20 juta jiwa. Virus corona pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China Tengah, akhir tahun lalu.

China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, dan sebelumnya mengatakan, latihan di dekat pulau itu adalah rutin untuk menunjukkan tekad melindungi kedaulatan negeri tembok raksasa. Taiwan tidak menunjukkan minat untuk ada di bawah perintah Beijing.

Baca Juga: Ancaman dari China kian besar, Taiwan produksi pesawat tempur sendiri

Tapi, China tidak pernah menggunakan kekuatan militer untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya. Salah satu jenderal paling senior China bulan lalu menyatakan, Tiongkok akan menyerang jika tidak ada cara lain untuk menghentikan Taiwan menjadi wilayah merdeka.

China sangat curiga terhadap Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, yang mereka tuding sebagai separatis untuk menyatakan kemerdekaan formal. Tsai mengatakan, Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang dia sebut Republik Cina, nama resminya.

Editor: S.S. Kurniawan