Taiwan Ditutup Jelang Terjangan Angin Topan Krathon



KONTAN.CO.ID - KAOHSIUNG. Ratusan penerbangan, sekolah, kantor, dan pasar keuangan ditutup menjelang terjangan Topan Krathon pada Rabu (2/10). Angin topan Krathon disebut akan melemah usai menghantam pantai dengan gelombang badai dan hujan deras.

Pejabat di kota pelabuhan utama Kaohsiung, yang menjadi pusat badai, meminta orang-orang untuk tinggal di rumah dan menghindari laut, sungai, dan gunung. Pemerintah juga memperingatkan Topan Thelma yang telah menerjang pada tahun 1977 akan kembali. Pada tahun tersebut kejadian topan telah menewaskan 37 orang dan menghancurkan kota berpenduduk 2,7 juta jiwa.

"Meskipun topan telah melemah, ancaman gelombang badai, angin kencang, dan hujan tetap ada saat perlahan-lahan bergerak menuju pantai Taiwan," kata peramal cuaca.


Baca Juga: Aktivitas Produksi Pabrik Secara Global Susut

"Topan akan kehilangan kekuatannya begitu menghantam daratan," kata walikota Kaohsiung Chen Chi-mai, tetapi masih akan membawa angin kencang dan hujan.

"Namun jika bergerak ke utara, angin akan menguat lagi, jadi ancaman terhadap Kaohsiung akan terus ada, dan orang-orang tidak boleh menganggap enteng ini," kata Chen Chi mai dikutip Reuters.

Semua kota dan kabupaten di pulau itu mengumumkan hari libur, menutup pasar keuangan dan membatalkan penerbangan domestik, bersama dengan 246 penerbangan internasional. Sementara lebih dari 10.000 orang dievakuasi, sebagian besar di selatan dan timur.

Topan sering menghantam pantai timur Taiwan yang bergunung-gunung dan jarang penduduknya yang menghadap Pasifik. Tetapi Krathon akan mendarat di dataran baratnya yang datar.

Topan diperkirakan akan melanda antara Kaohsiung dan kota tetangganya Tainan pada dini hari Kamis, sebelum bergerak ke timur laut menuju Taipei, ibu kota, kata Badan Cuaca Pusat (CWA).

Baca Juga: Diakuisisi Dima Investindo Saham KMDS Naik lebih dari 50%, Prospek Diklaim Lebih Baik

"Karena Topan Gaemi cukup parah awal tahun ini, semua orang lebih berhati-hati dan bersiap kali ini," kata perwakilan penjualan Yu Ren-yu, 35 tahun, yang mengambil karung pasir di kantor pemerintah, merujuk pada badai bulan Juli yang menewaskan 11 orang.

"Pertama-tama bersiaplah, baru kita bisa menghadapi topan ini."

Topan tersebut telah membangkitkan kembali kenangan buruk generasi tua tentang Thelma, yang mendorong tindakan pencegahan ekstra, kata Chou Yi-tang, seorang pejabat pemerintah yang bekerja di distrik Siaogang tempat bandara berada.

"Kami langsung terkena dinding mata badai," tambah Chou Yi tang menggambarkan kejadian hampir lima dekade lalu. "Listrik padam selama dua minggu dan tidak ada air selama hampir sebulan. Itu bencana."

Chou bilang, lebih dari 700 karung pasir telah didistribusikan di distriknya, sebuah rekor untuk topan, sementara pihak berwenang membuat lebih banyak untuk memenuhi permintaan.

Kementerian pertahanan Taiwan mengatakan telah menempatkan lebih dari 38.000 tentara dalam keadaan siaga.

Departemen pemadam kebakaran melaporkan 46 orang cedera, sebagian besar di daerah pegunungan timur Taitung, dengan satu orang hilang di daerah tengah Yunlin.

Jalur kereta api cepat utara-selatan tetap beroperasi, tetapi layanannya dikurangi.

TSMC, pembuat chip kontrak terbesar di dunia dan pemasok utama Apple dan Nvidia, mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka tidak memperkirakan topan akan berdampak signifikan pada operasi.

Sebab pabrik-pabrik TSMC berada di sepanjang pantai barat, beberapa di kota Tainan.

Baca Juga: Return Reksadana BNP Paribas Merekah, Karena Duet ESG dan Syariah

Selanjutnya: Kementerian Perhubungan Bangun 521 Infrastruktur Transportasi

Menarik Dibaca: Cargill Resmikan Lini Produksi Kakao Baru di Indonesia

Editor: Avanty Nurdiana