Taiwan kembali diguncang gempa kedua, kekuatannya 6,4 magnitudo



KONTAN.CO.ID - TAIWAN. Kota Hualien di Taiwan kembali digoyang gempa bumi berkekuatan 5,7 skala richter, hampir 24 jam setelah gempa berkekuatan 6,4 menewaskan sedikitnya tujuh orang, melukai 257 lainnya dan menyebabkan 67 orang hilang.

Menurut Survei Geologi AS, gempa tersebut terjadi pada pukul 11.21 malam waktu setempat pada Rabu (7/2), di tempat yang sama dengan getaran dahsyat Selasa lalu - yakni 21 km timur laut Hualien - namun kali ini berpusat pada kedalaman 11 km. Gempa yang cukup kuat ini terjadi setelah lebih dari 180 gempa susulan.

Gempa kedua terjadi saat pihak berwenang di Hualien terus melakukan pencarian terhadap setidaknya 67 orang yang diyakini masih terjebak di dalam bangunan yang hancur, termasuk 52 orang di gedung Yun Men Tsui Ti, sebuah komplek perumahan komersial besar.


Pusat Operasi Darurat Pusat mengatakan empat bangunan di Hualien runtuh akibat gempa pertama.

Lantai bawah Hotel Marsekal yang terdiri atas 11 lantai, tampak hancur. Sementara bangunan Yun Men Tsui Ti yang terdiri atas 12 lantai, tampak bersandar miring pada gedung di sebelahnya setelah lantai pertama dan ketiga hancur.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan seorang pelancong China tewas dan enam lainnya terluka.

Menurut kementerian luar negeri Taiwan, sembilan orang Jepang termasuk di antara korban yang terluka. Namun luka mereka tidak mengancam jiwa, sementara 14 warga Korea Selatan dan warga asing lainnya juga terluka.

Sebelumnya, pada Rabu, pihak berwenang Taiwan menolak tawaran dari China untuk membantu mencari korban selamat. Taiwan menegaskan mereka tidak memerlukan tambahan tenaga kerja.

Tawaran tersebut terjadi di tengah ketegangan yang terus berlanjut sejak Mei 2016, ketika Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang baru menolak kebijakan 'satu China'.

Kementerian Dalam Negeri Taiwan mengatakan pihaknya menghargai tawaran bantuan dari China, namun untuk saat ini bantuan tersebut tidak dibutuhkan.

"Saat ini, kami memiliki tenaga dan fasilitas yang memadai untuk mendukung operasi penyelamatan. Kami sangat menghargai tawaran mereka, tapi sejauh ini kami tidak membutuhkan bantuan mereka," kata Chiu Chui-cheng, wakil ketua dewan, yang menangani kebijakan di dalam negeri.

Sebelumnya, gempa pertama diikuti hampir 100 gempa kecil yang melanda daerah tersebut dalam tiga hari terakhir. Secara kebetulan, gempa tersebut terjadi tepat dua tahun setelah gempa dengan besaran yang sama melanda kota Tainan, Taiwan selatan, yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Taiwan terletak di dekat persimpangan dua lempeng tektonik dan secara teratur mengalami gempa.

Kejadian gempa terburuk pulau ini dalam beberapa dekade terakhir adalah gempa berskala 7,6 pada September 1999 yang menewaskan sekitar 2.400 orang.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie