Taiwan melarang penggunaan komponen buatan Huawei di perangkat TV kabel



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Regulator telekomunikasi Taiwan telah melarang penggunaan komponen dari perusahaan China untuk digunakan dalam kotak set-top digital yang dipakai oleh penyedia jasa TV kabel di negara tersebut. Pelarangan ini menambah kesengsaraan Huawei dan anak usahanya di bisnis pembuat chip, HiSilicon.

Dilansir dari South China Morning Post, seorang juru bicara Komisi Komunikasi Nasional (NCC) Taiwan mengatakan bahwa kotak set-top digital yang dipasok oleh penyiar TV kabel di Taiwan tidak bisa lagi menggunakan komponen yang dibuat di China.

Menurut sumber yang merupakan pemegang saham pengendali di operator jaringan kabel, penyedia TV kabel di Taiwan diberitahu tentang larangan tersebut sekitar bulan Maret dan April lalu. 


Sementara itu data data NCC mencatat bahwa di Taiwan, set-top box digital untuk TV kabel dan layanan broadband memiliki tingkat penetrasi sebesar 57,6% di 8,75 juta rumah tangga.

“Secara historis, kami selalu menggunakan set-top box buatan China dengan chip dari HiSilicon. Dengan pembatasan terbaru ini, ke depan kami akan menjauhi chip HiSilicon dan menggunakan produk dari produsen AS dan Eropa, meskipun harganya lebih mahal, ”kata sumber tersebut.

“Kami tidak dapat terikat pada opsi yang memiliki terlalu banyak risiko politik. Saya tidak berpikir operator mana pun akan siap untuk melawan regulator, yang menyetujui dan memperbarui lisensi kami," keluhnya.

Pasar TV kabel Taiwan sendiri didominasi oleh tiga perusahaan swasta. Yakni China Network Systems, Taiwan Broadband Communications, sebuah unit bisnis dari Asian Pay Television Trust, yang terdaftar di Singapura.

Larangan, yang berlaku untuk chip yang dibuat oleh HiSilicon ini adalah hambatan berikutnya saat Huawei berjuang untuk mempertahankan hubungan dengan sejumlah klien sejak Amerika Serikat secara resmi menempatkan Huawei dalam daftar hitam.

Pada bulan Mei, perancang chip yang berbasis di Inggris, ARM juga mengatakan kepada para karyawannya bahwa mereka harus menghentikan semua kontrak aktif dengan Huawei dan anak perusahaannya untuk mematuhi batasan perdagangan yang diminta AS.

Sementara itu, Huawei juga telah dilarang ikut serta dalam infrastruktur jaringan 5G yang dibangun di AS, Jepang, Selandia Baru.

Editor: Tendi Mahadi