JAKARTA. Permintaan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) terus meningkat di beberapa negara. Salah satunya ialah Taiwan, yang membutuhkan sebanyak 40.000 tenaga kerja dari Indonesia. Menurut Reyna Usman, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, permintaan dari Taiwan ini bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan para TKI yang menanti penempatan. TKI yang batal berangkat ke Arab Saudi lantaran pemberlakuan moratorium pada Agustus 2011 bisa dialihkan bekerja ke Taiwan. Perluasan pasar kerja di negara Taiwan masih terbuka, karena kondisi perekonomian Taiwan cukup bagus. "Mereka membutuhkan tenaga kerja terampil di sektor formal dan informal," ungkap Reyna, Senin (8/8).
Taiwan memerlukan sekitar 40.000 TKI
JAKARTA. Permintaan pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) terus meningkat di beberapa negara. Salah satunya ialah Taiwan, yang membutuhkan sebanyak 40.000 tenaga kerja dari Indonesia. Menurut Reyna Usman, Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, permintaan dari Taiwan ini bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan para TKI yang menanti penempatan. TKI yang batal berangkat ke Arab Saudi lantaran pemberlakuan moratorium pada Agustus 2011 bisa dialihkan bekerja ke Taiwan. Perluasan pasar kerja di negara Taiwan masih terbuka, karena kondisi perekonomian Taiwan cukup bagus. "Mereka membutuhkan tenaga kerja terampil di sektor formal dan informal," ungkap Reyna, Senin (8/8).