KONTAN.CO.ID - TAIPEI. Seorang pejabat tinggi keamanan Taiwan mengatakan, Presiden China Xi Jinping kemungkinan tidak akan memiliki kemampuan untuk melakukan invasi yang sukses ke Taiwan pada tahun 2027. Berkaitan dengan hal tersebut, timbul keraguan terhadap kemajuan rencana modernisasi militer Beijing. Mengutip
Bloomberg, Wellington Koo, kepala Dewan Keamanan Nasional Taiwan mengatakan, pihaknya akan terus menunda jadwal rencana invasi Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dengan memperkuat kemampuan pertahanannya.
“Saya tidak berpikir hal itu akan terjadi dalam waktu dekat atau setidaknya dalam satu hingga dua tahun,” kata Koo tentang invasi China. Dia menambahkan, “Jika China harus melakukan operasi pendaratan amfibi untuk merebut Taiwan, saya rasa China tidak akan memiliki kemampuan seperti itu pada tahun 2027.” Koo menolak menyebutkan kapan serangan bisa terjadi. Yang pasti, dia hanya mengatakan bahwa Taiwan tidak melihat Beijing melakukan persiapan invasi. Dia juga bilang, Beijing tengah menghadapi ketidakpastian tahun depan akibat kemerosotan ekonominya. Sementara dunia juga harus menghadapi pemilu AS, dan perang di Eropa dan Timur Tengah.
Baca Juga: Biden dan Xi Akan Bahas Komunikasi dan Persaingan di KTT APEC Taiwan terpisah dari Tiongkok oleh lautan sepanjang lebih dari 100 mil (160 kilometer), dan garis pantainya yang terjal akan membuat invasi amfibi menjadi sulit. Meskipun China memiliki angkatan laut terbesar di dunia berdasarkan jumlah kapal perang, kekuatan mereka sebagian besar belum teruji. Koo mengatakan Taiwan akan menggunakan senjata bergerak seperti rudal anti-kapal, sistem roket Himars, drone, dan sistem anti-tank Javelin untuk mempersulit operasi pendaratan Tiongkok jika terjadi invasi. Awal bulan ini, Koo mengatakan pemerintah AS mengambil langkah-langkah untuk mempercepat pengiriman sistem senjata Amerika ke Taiwan yang tertunda karena berbagai faktor, termasuk pengiriman ke Ukraina.
Baca Juga: Tegang! Kapal China Kepung Kapal Filipina, Ini Peringatan AS ke Tiongkok Xi berupaya membangun kekuatan kelas dunia pada tahun 2027, tenggat waktu yang bertepatan dengan peringatan 100 tahun PLA. Melansir
Financial Times, pejabat tinggi militer AS telah menyatakan keraguannya bahwa China ingin menginvasi Taiwan. Hal ini mengurangi retorika tentang risiko perang yang telah meresahkan investor dan negara-negara lain di kawasan tersebut. “Saya pikir [Presiden China] Xi Jinping sebenarnya tidak ingin mengambil alih Taiwan dengan paksa. Dia akan mencoba menggunakan cara lain untuk melakukan hal ini,” jelas Jenderal Charles Brown, ketua kepala staf gabungan AS, mengatakan kepada wartawan di Tokyo beberapa hari lalu.
Menyoroti sulitnya pendaratan di pantai yang diperlukan untuk membawa pasukan invasi ke Taiwan, Brown mengatakan AS dan sekutunya perlu memperhatikan upaya lain yang dilakukan Xi untuk meningkatkan tekanan terhadap negara tersebut baik secara militer, diplomatis, dan ekonomi. Pernyataannya muncul ketika AS dan China berusaha mengelola ketegangan yang meningkat dalam hubungan mereka dengan memulai kembali dialog. Presiden Joe Biden dan Xi akan bertemu di forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di San Francisco pada minggu ini. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie