KONTAN.CO.ID - KAOHSIUNG, Taiwan. Taiwan menghentikan semua aktivitas pada hari Rabu (2/10). Mulai dari penutupan kantor, sekolah, dan pasar keuangan menjelang kedatangan Topan Krathon yang diperkirakan akan membawa gelombang badai di sepanjang pantai dan hujan deras. Pemerintah di kota pelabuhan utama Kaohsiung, yang tepat berada di jalur mata badai, telah meminta warga untuk tetap di rumah dan menjauhi laut, sungai, dan pegunungan, mengingat peristiwa serupa pada tahun 1977 saat Topan Thelma menewaskan 37 orang dan menghancurkan kota dengan populasi 2,7 juta tersebut.
Baca Juga: Xi Jinping Serukan Penyatuan Kembali Taiwan saat Pidato Hari Nasional, Taipei Waspada Taiwan secara rutin dilanda topan, namun biasanya melanda daerah pegunungan yang jarang penduduknya di pantai timur yang menghadap Pasifik. Sementara itu, Krathon diperkirakan akan mendarat di dataran barat pulau yang lebih datar. Topan ini diperkirakan akan menghantam antara Kaohsiung dan kota tetangganya, Tainan, pada dini hari Kamis (3/10), lalu bergerak menyusuri pantai barat menuju ibu kota Taipei, menurut Badan Meteorologi Pusat (CWA). Semua kota dan kabupaten di Taiwan telah menyatakan hari libur pada hari Rabu, menutup pasar keuangan. Penerbangan domestik dibatalkan untuk hari itu, bersama dengan puluhan penerbangan internasional.
Baca Juga: Aktivitas Produksi Pabrik Secara Global Susut Meskipun topan ini telah melemah, ancaman gelombang badai serta angin dan hujan kencang tetap ada saat badai perlahan menuju pantai Taiwan, kata badan meteorologi tersebut. “Karena Topan Gaemi yang cukup parah awal tahun ini, semua orang lebih berhati-hati dan siap menghadapi situasi kali ini,” ujar Yu Ren-yu, seorang perwakilan penjualan berusia 35 tahun yang mengambil karung pasir di kantor pemerintah, merujuk pada badai bulan Juli yang menewaskan 11 orang. “Pertama, siapkan diri, kemudian kita bisa menghadapi topan ini,” tambahnya. Chou Yi-tang, seorang pejabat pemerintah yang bekerja di distrik Siaogang tempat bandara berada, mengatakan bahwa topan ini mengingatkan generasi tua tentang kenangan buruk dari Topan Thelma, sehingga mendorong warga untuk mengambil tindakan pencegahan tambahan. Di distrik tersebut, lebih dari 700 karung pasir telah didistribusikan, angka tertinggi untuk sebuah topan. Sementara pihak berwenang sedang memproduksi lebih banyak untuk memenuhi permintaan, kata Chou.
Baca Juga: Topan Krathon Mengancam Taiwan, 40.000 Tentara Dikerahkan untuk Evakuasi Warga “Kami terkena langsung dinding mata badai,” tambahnya, merujuk pada kejadian hampir lima dekade lalu. “Listrik padam selama dua minggu dan tidak ada air selama hampir sebulan. Itu adalah bencana.” Kementerian Pertahanan Taiwan menyatakan telah menyiapkan lebih dari 38.000 tentara dalam siaga. Departemen pemadam kebakaran melaporkan 35 cedera, sebagian besar terjadi di kabupaten Taitung yang terletak di daerah pegunungan.
Editor: Yudho Winarto