JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tak ingin memanfaatkan aji mumpung atas pailitnya produsen jamu PT Nyonya Meneer. Selain berbeda segmen, perusahaan ini lebih mantap dengan pilihan bisnisnya. Direktur Keuangan Sido Muncul Venencia Sri Indrijati mengatakan, antara bisnis Nyonya Meneer dengan Sido Muncul berbeda. Menurutnya, Nyonya Meener dominan mengusung produk jamu tradisional. Sedangkan Sido Muncul mengusung herbal dan jamu modern. Menurut Venencia, secara bertahap jamu-jamu tradisional memang akan mengalami pembaruan dan format baru. Inilah juga yang membuat emiten berkode saham SIDO di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak tertarik untuk mengambil market jamu tradisional. "Seperti Tolak Angin, dulu masih dalam pil dan bubuk, belum liquid seperti sekarang. Setelah menjadi cair baru bisa diterima semua kalangan. Jadi bertahap," katanya, Rabu (9/8).
Tak ada aji mumpung bagi Sido Muncul
JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk tak ingin memanfaatkan aji mumpung atas pailitnya produsen jamu PT Nyonya Meneer. Selain berbeda segmen, perusahaan ini lebih mantap dengan pilihan bisnisnya. Direktur Keuangan Sido Muncul Venencia Sri Indrijati mengatakan, antara bisnis Nyonya Meneer dengan Sido Muncul berbeda. Menurutnya, Nyonya Meener dominan mengusung produk jamu tradisional. Sedangkan Sido Muncul mengusung herbal dan jamu modern. Menurut Venencia, secara bertahap jamu-jamu tradisional memang akan mengalami pembaruan dan format baru. Inilah juga yang membuat emiten berkode saham SIDO di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak tertarik untuk mengambil market jamu tradisional. "Seperti Tolak Angin, dulu masih dalam pil dan bubuk, belum liquid seperti sekarang. Setelah menjadi cair baru bisa diterima semua kalangan. Jadi bertahap," katanya, Rabu (9/8).