Magelang. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana mencari alternatif pembiayaan terkait dengan keputusan pemerintah pusat menunda penyaluran sebagian dana alokasi umum (DAU). Pasalnya, tanpa DAU, Jateng kehilangan anggaran lebih dari Rp 300 miliar. "Pola pembiayaan kita tidak boleh hanya mengandalkan potensi yang ada di APBD, kita mesti terobos cari alternatif pembiayaan lain karena Jateng termasuk salah satu daerah yang DAU-nya dikurangi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela kunjungan kerja di Magelang, Sabtu (27/8). Menurut Ganjar, adanya penundaan penyaluran DAU ini maka kemandirian atau otonomi harus memberi arti lebih banyak lagi dengan berbagai inovasi dan kreasi. "Artinya, bahwa peran gubernur menjadi lebih penting karena sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dan ke bawah berkoordinasi dengan bupati/wali kota karena merekalah yang dekat dengan rakyat," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Tak ada DAU, Jateng cari alternatif pembiayaan
Magelang. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berencana mencari alternatif pembiayaan terkait dengan keputusan pemerintah pusat menunda penyaluran sebagian dana alokasi umum (DAU). Pasalnya, tanpa DAU, Jateng kehilangan anggaran lebih dari Rp 300 miliar. "Pola pembiayaan kita tidak boleh hanya mengandalkan potensi yang ada di APBD, kita mesti terobos cari alternatif pembiayaan lain karena Jateng termasuk salah satu daerah yang DAU-nya dikurangi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela kunjungan kerja di Magelang, Sabtu (27/8). Menurut Ganjar, adanya penundaan penyaluran DAU ini maka kemandirian atau otonomi harus memberi arti lebih banyak lagi dengan berbagai inovasi dan kreasi. "Artinya, bahwa peran gubernur menjadi lebih penting karena sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dan ke bawah berkoordinasi dengan bupati/wali kota karena merekalah yang dekat dengan rakyat," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.