KONTAN.CO.ID -Â JAKARTA. Di antara ribuan mineral yang ditemukan di bumi, hanya ada satu yang begitu langka hingga hanya ditemukan satu spesimen di seluruh dunia: kyawthuite. Batu kecil ini, dengan berat hanya sepertiga gram (1,61 karat), memiliki warna jingga kecokelatan yang sekilas mungkin tampak seperti amber atau topaz. Namun, nilainya tidak dapat diukur dengan angka.
Penemuan Kyawthuite
Mengutip
sciencealert, Kyawthuite pertama kali ditemukan pada tahun 2010 di sebuah pasar di Chaung-gyi, Myanmar, oleh gemolog Kyaw Thu.
Baca Juga: China Dapat Rezeki Nomplok, Temukan Cadangan Emas Bernilai US$83.000.000.000 Awalnya, Kyaw mengira batu tersebut adalah scheelite, mineral yang sudah dikenal. Namun, setelah diproses dan dipotong menjadi bentuk faceted, ia menyadari bahwa batu tersebut berbeda dari apa pun yang pernah ia temui. Untuk memastikan temuannya, Kyaw mengirimkan batu tersebut ke Gemological Institute of America (GIA) Laboratory di Bangkok, Thailand. Di sana, para mineralog menemukan bahwa batu ini memiliki hubungan dengan BiSbO4 (bismuth antimonate) sintetis. Namun, struktur kimianya yang unik, Bi3+Sb5+O4, belum pernah ditemukan secara alami sebelumnya. "Ini adalah yang pertama di dunia. Tidak ditemukan di negara lain," ujar Kyaw Thu kepada
The Myanmar Times pada tahun 2016.
Karakteristik Unik Kyawthuite
Kyawthuite memiliki warna jingga yang jenuh dengan rona merah dan streak putih, yang terlihat saat mineral ini digoreskan pada permukaan kasar.
Baca Juga: Kontroversi Gaji Ariana Grande dan Cynthia Erivo di Film Wicked, Siapa Lebih Mahal? Mineral ini juga menunjukkan inklusi berbentuk tabung yang disebut
en echelon veins, yang terbentuk akibat tekanan geser—bukti bahwa mineral ini terbentuk secara alami. Para ahli geologi menduga bahwa kyawthuite berasal dari batuan beku jenis pegmatit, yang umum ditemukan di wilayah Myanmar. Pegmatit sering mengandung kristal besar dari berbagai jenis mineral, sehingga menjadikannya sumber yang sering digunakan untuk menemukan batu permata. Kandungan jejak titanium, niobium, tungsten, dan uranium dalam kyawthuite mendukung teori bahwa mineral ini terbentuk dalam lingkungan panas seperti magma yang mendingin. Meskipun demikian, proses terbentuknya kyawthuite tampaknya melibatkan kondisi khusus yang masih menjadi misteri hingga saat ini.
Nilai dan Keberadaan
Dengan kelangkaannya yang ekstrem, kyawthuite dianggap tak ternilai harganya. Sebagai perbandingan, painite yang dianggap sebagai mineral terlangka kedua di dunia dihargai antara US$50.000 hingga US$60.000 per karat. Namun, dengan hanya satu spesimen kyawthuite yang diketahui, batu ini tetap berada di luar jangkauan nilai komersial.
Baca Juga: Salton Sea, California Bakal Jadi 'Arab Saudi' Pertambangan Lithium. Ini Sebabnya Satu-satunya spesimen kyawthuite yang ada saat ini disimpan dengan aman di National History Museum of Los Angeles County, sebagai simbol betapa menakjubkannya kekayaan alam yang dapat ditemukan di bumi.
Kyawthuite: Warisan Langka Geologi Dunia
Penemuan kyawthuite bukan hanya sebuah keajaiban dalam dunia mineralogi, tetapi juga mengingatkan kita betapa sedikitnya yang kita ketahui tentang proses geologi yang terjadi di bumi. Mineral langka seperti ini menunjukkan bahwa alam terus menyimpan rahasia yang menunggu untuk diungkap.
Editor: Handoyo .