JAKARTA. Berbagai kasus semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri terus mendapat sorotan jelang pemilu 2014, seperti penyalahgunaan fasilitas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sampai penjualan aset negara. Meski Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan menunjuk Jokowi sebagai calon Presiden (capres) pada pemilu 2014, hal tersebut dinilai tak memberikan jaminan bahwa Jokowi tak akan mengulangi kebijakan Megawati yang banyak menjual aset negara. Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, dimana menurutnya hanya waktu yang bisa menjawab apakah kebijakan penjualan Indosat dan kasus BLBI rezim Megawati akan terulang bila Jokowi menjadi Presiden.
Tak ada jaminan Jokowi tidak jual aset negara
JAKARTA. Berbagai kasus semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri terus mendapat sorotan jelang pemilu 2014, seperti penyalahgunaan fasilitas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) sampai penjualan aset negara. Meski Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan menunjuk Jokowi sebagai calon Presiden (capres) pada pemilu 2014, hal tersebut dinilai tak memberikan jaminan bahwa Jokowi tak akan mengulangi kebijakan Megawati yang banyak menjual aset negara. Hal tersebut dikatakan pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, dimana menurutnya hanya waktu yang bisa menjawab apakah kebijakan penjualan Indosat dan kasus BLBI rezim Megawati akan terulang bila Jokowi menjadi Presiden.