JAKARTA. Hari ini diperkirakan investor di bursa melanjutkan aksi profit taking. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,15% ke level 4.412,45. Purwoko Sartono, Analis Panin Sekuritas, mengatakan, pemicu aksi profit taking di bursa saham Indonesia adalah pelemahan data ekonomi Tiongkok. Tercatat, indeks manufaktur China atau manufacturing PMI, per Agustus 2015 sebesar 49,7, melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 50. Sementara, Achmad Yaki Yamani, Analis Sucorinvest Central Gani, menilai tidak ada katalis positif dari domestik. Adapun, sinyal profit taking terlihat dari penurunan volume perdagangan yang di bawah rata-rata. Aksi unjuk rasa buruh besar-besaran juga menyengat pergerakan IHSG. "Pasar merespons negatif," ujar Yaki.
Tak ada katalis positif bagi IHSG
JAKARTA. Hari ini diperkirakan investor di bursa melanjutkan aksi profit taking. Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 2,15% ke level 4.412,45. Purwoko Sartono, Analis Panin Sekuritas, mengatakan, pemicu aksi profit taking di bursa saham Indonesia adalah pelemahan data ekonomi Tiongkok. Tercatat, indeks manufaktur China atau manufacturing PMI, per Agustus 2015 sebesar 49,7, melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu 50. Sementara, Achmad Yaki Yamani, Analis Sucorinvest Central Gani, menilai tidak ada katalis positif dari domestik. Adapun, sinyal profit taking terlihat dari penurunan volume perdagangan yang di bawah rata-rata. Aksi unjuk rasa buruh besar-besaran juga menyengat pergerakan IHSG. "Pasar merespons negatif," ujar Yaki.