KONTAN.CO.ID - Asumsi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di tahun depan dinilai masuk akal. Sebab, harga minyak mentah tahun depan diperkirakan tidak akan bergerak jauh dari saat ini. Peneliti dan Pengamat Energi Pri Agung Rakhmanto memperkirakan, harga minyak mentah 2018, kemungkinan masih akan bergerak stagnan di kisaran US$ 45-US$ 50 per barel. Kisaran itu masih sesuai dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang dipatok pemerintah dalam Nota Keuangan Rancangan APBN (RAPBN) 2018 sebesar US$ 48 per barel. "Jadi, asumsi pemerintah saat ini (bahwa tidak ada kenaikan harga BBM tahun depan) sebenarnya cukup masuk akal," kata Pri Agung kepada KONTAN, Senin (21/8).
Tak ada naik BBM di 2018, ini tanggapan pengamat
KONTAN.CO.ID - Asumsi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di tahun depan dinilai masuk akal. Sebab, harga minyak mentah tahun depan diperkirakan tidak akan bergerak jauh dari saat ini. Peneliti dan Pengamat Energi Pri Agung Rakhmanto memperkirakan, harga minyak mentah 2018, kemungkinan masih akan bergerak stagnan di kisaran US$ 45-US$ 50 per barel. Kisaran itu masih sesuai dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) yang dipatok pemerintah dalam Nota Keuangan Rancangan APBN (RAPBN) 2018 sebesar US$ 48 per barel. "Jadi, asumsi pemerintah saat ini (bahwa tidak ada kenaikan harga BBM tahun depan) sebenarnya cukup masuk akal," kata Pri Agung kepada KONTAN, Senin (21/8).