JAKARTA. Kementerian Perindustrian tidak akan memberikan dispensasi kepad perusahaan pertambangan yang enggan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tahun depan. Bahkan, Menteri Perindustrian mempersilakan Freeport dan Newmont untuk keluar dari Indonesia jika tidak membangun smelter. Sebelumnya, KONTAN memberitakan, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B. Soetjipto berharap ada dispensasi dari pemerintah untuk tahun depan supaya bisa Freeport tetap bisa mengekspor konsentrat. Selama ini, Freeport baru memasok konsentrat tembaga ke PT Smelting di Gresik sebanyak 300.000 ton per tahun atau 40% dari total produksi. Rencananya, sebanyak 200.000 ton per tahun juga akan dipasok ke smelter PT Indovasi dan 100.000 ton per tahun ke smelter milik PT Indosmelt. Namun, Freeport baru akan memasok konsentrat tembaga ke dua perusahaan itu ketika smelter perusahan itu mulai beroperasi, yakni tahun 2017.
Tak ada privilege untuk Freeport dan Newmont
JAKARTA. Kementerian Perindustrian tidak akan memberikan dispensasi kepad perusahaan pertambangan yang enggan membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tahun depan. Bahkan, Menteri Perindustrian mempersilakan Freeport dan Newmont untuk keluar dari Indonesia jika tidak membangun smelter. Sebelumnya, KONTAN memberitakan, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Rozik B. Soetjipto berharap ada dispensasi dari pemerintah untuk tahun depan supaya bisa Freeport tetap bisa mengekspor konsentrat. Selama ini, Freeport baru memasok konsentrat tembaga ke PT Smelting di Gresik sebanyak 300.000 ton per tahun atau 40% dari total produksi. Rencananya, sebanyak 200.000 ton per tahun juga akan dipasok ke smelter PT Indovasi dan 100.000 ton per tahun ke smelter milik PT Indosmelt. Namun, Freeport baru akan memasok konsentrat tembaga ke dua perusahaan itu ketika smelter perusahan itu mulai beroperasi, yakni tahun 2017.