JAKARTA. Lalu lintas arus mudik Lebaran tahun ini bakal tak banyak berubah. Sebab, Pemerintah tidak memiliki program khusus untuk memperlancar arus mudik tahun ini.Menteri Pekerjaaan Umum Djoko Kirmanto mengakui tidak ada program khusus untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat arus mudik tahun ini. "Lebaran saban tahun selalu terjadi, pasti sudah ada program seperti biasa, tidak ada program khusus," ujar Djoko, Kamis (29/7).Dia mengatakan pihaknya telah meminta proyek perbaikan jalan yang akan dilalui oleh pemudik segera diselesaikan. Dia mencontohkan seperti di jalur Jakarta-Cirebon. Kalau pekerjaan itu menjelang hari raya tidak rampung juga maka akan dihentikan. Penghentian perbaikan jalan ini mulai berlangsung H-10 sampai dengan H+10. "Supaya para pengendara tidak akan terganggu," katanya.Djoko menegaskan penghentian pekerjaan itu bukan berarti selesai kontrak kerja. Hal ini disebabkan pekerjaan memperbaiki jalan itu harus dilakukan terus-menerus. "Jadi selama jalan dipakai terus-menerus, kegiatan itu sepanjang tahun masih ada, rehabilitasi, memelihara, membangun baru jalan terus, selama masih ada kehidupan," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tak Ada Program Khusus Atasi Kemacetan Arus Mudik
JAKARTA. Lalu lintas arus mudik Lebaran tahun ini bakal tak banyak berubah. Sebab, Pemerintah tidak memiliki program khusus untuk memperlancar arus mudik tahun ini.Menteri Pekerjaaan Umum Djoko Kirmanto mengakui tidak ada program khusus untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat arus mudik tahun ini. "Lebaran saban tahun selalu terjadi, pasti sudah ada program seperti biasa, tidak ada program khusus," ujar Djoko, Kamis (29/7).Dia mengatakan pihaknya telah meminta proyek perbaikan jalan yang akan dilalui oleh pemudik segera diselesaikan. Dia mencontohkan seperti di jalur Jakarta-Cirebon. Kalau pekerjaan itu menjelang hari raya tidak rampung juga maka akan dihentikan. Penghentian perbaikan jalan ini mulai berlangsung H-10 sampai dengan H+10. "Supaya para pengendara tidak akan terganggu," katanya.Djoko menegaskan penghentian pekerjaan itu bukan berarti selesai kontrak kerja. Hal ini disebabkan pekerjaan memperbaiki jalan itu harus dilakukan terus-menerus. "Jadi selama jalan dipakai terus-menerus, kegiatan itu sepanjang tahun masih ada, rehabilitasi, memelihara, membangun baru jalan terus, selama masih ada kehidupan," ujarnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News