Pembelian 50 Boeing 737 Max 10 senilai US$ 6,24 miliar oleh Lion Air menurut saya tidak akan memberikan tekanan berarti pada rupiah. Memang, akan ada peningkatan permintaan dollar AS di pasar. Tapi nominal transaksi tersebut tergolong lumrah di pasar ekspor-impor. Saya katakan demikian karena pembelian seperti ini tidak dilakukan dalam satu transaksi. Pembayarannya akan bertahap. Jadi permintaan dollar AS di pasar tak akan berbeda. Kalaupun dilakukan sekali transaksi, saya kira juga tidak akan menekan dalam rupiah. Sebab, nilai transaksi US$ 6,24 miliar masih termasuk wajar. Jika kita cermati nilai transaksi di pasar valas antara rupiah dan dollar AS, jumlahnya bisa mencapai US$ 4 miliarUS$ 5 miliar. Jadi, ketakutan transaksi ini akan menimbulkan defisit transaksi neraca berjalan tidak benar.
Tak akan menekan rupiah
Pembelian 50 Boeing 737 Max 10 senilai US$ 6,24 miliar oleh Lion Air menurut saya tidak akan memberikan tekanan berarti pada rupiah. Memang, akan ada peningkatan permintaan dollar AS di pasar. Tapi nominal transaksi tersebut tergolong lumrah di pasar ekspor-impor. Saya katakan demikian karena pembelian seperti ini tidak dilakukan dalam satu transaksi. Pembayarannya akan bertahap. Jadi permintaan dollar AS di pasar tak akan berbeda. Kalaupun dilakukan sekali transaksi, saya kira juga tidak akan menekan dalam rupiah. Sebab, nilai transaksi US$ 6,24 miliar masih termasuk wajar. Jika kita cermati nilai transaksi di pasar valas antara rupiah dan dollar AS, jumlahnya bisa mencapai US$ 4 miliarUS$ 5 miliar. Jadi, ketakutan transaksi ini akan menimbulkan defisit transaksi neraca berjalan tidak benar.