Tak alokasikan dana untuk belanja kapal, simak strategi BLTA untuk dongkrak kinerja



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) cukup optimistis dengan permintaan pengangkutan tanker tahun ini. Salah satu indikasinya karena kebijakan B20 yang diprediksi bakal meningkatkan permintaan pengangkutan kelapa sawit.

Kendati demikian, BLTA tidak bisa terlalu agresif mengingat perusahaan masih kesulitan memperoleh pendanaan dari bank. Alhasil tahun ini BLTA tidak menganggarkan belanja modal untuk pembelian kapal. Maklum, BLTA baru saja menyelesaikan proses restrukturisasi utangnya.

Tapi BLTA masih yakin dan masih bisa memanfaatkan peluang dari kebijakan B20 itu.


Direktur Independen PT Berlian Laju Tanker Tbk Benny Rachmat yakin kebijakan itu bisa menyumbang pertumbuhan pendapatan BLTA sebesar 10%. Dalam kondisi tak mampu membeli kapal baru, demi memenuhi permintaan pasar, BLTA bakal menyewa dua kapal tanker. "Ini salah satu peningkatan pendapatan dari non asset based," katanya pada Kamis (9/5).

Nah, dua kapal yang akan disewa itu nantinya bakal digunakan untuk pengangkutan kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Saat ini BLTA memiliki delapan kapal yang dalam kondisi terikat kontrak. 

Dari delapan kapal milik BLTA, kapasitasnya bervariasi dari 5.000 DWT sampai 17.000 DWT.

Benny mengatakan mayoritas komoditas yang diangkut BLTA selama ini adalah kelapa sawit.  Jika dilihat dari laporan keuangan, terdapat tiga segmen komoditas yang diangkut BLTA yakni chemical, gas, dan lainnya.

Dari total pendapatan BLTA sebesar US$ 5,46 juta, chemical menyumbang sebesar US$ 4,48 juta. Sementara itu gas menyumbang US$ 955.280 dan lainnya sebesar US$ 21.775.

Dengan strategi itu, setidaknya Benny berharap tahun 2019 bisa mencatat pendapatan sedikit lebih baik dibanding tahun 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi