KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Padahal tahun 2018 lalu, perusahaan properti milik Sinar Mas Group itu mengalami lonjakan laba yang tak tanggung-tanggung yakni sebesar 70%. DUTI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 911,49 miliar di tahun 2018. Sedangkan pada tahun sebelumnya, laba bersih DUTI tercatat sebesar Rp 535,31 miliar. Alih-alih membagikannya sebagai dividen, perusahaan dan para pemegang saham lebih memilih untuk menahan laba sebagai belanja modal sepenuhnya. “Kami melihat cost of fund untuk proyek-proyek kami masih cukup tinggi. Kami memilih untuk antisipasi saja,” kata Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk Teky Mailoa dalam RUPST di Tangerang, Kamis (23/5). Secara keseluruhan, DUTI akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Biaya itu akan dialokasikan untuk melanjutkan beberapa proyek perusahaan seperti mixed used development apartemen dan pusat perbelanjaan di South Gate TB Simatupang dan pembangunan Klaska Apartement di Surabaya.
Tak bagikan dividen, Duta Pertiwi (DUTI) tahan laba 2018 sebagai belanja modal
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham. Padahal tahun 2018 lalu, perusahaan properti milik Sinar Mas Group itu mengalami lonjakan laba yang tak tanggung-tanggung yakni sebesar 70%. DUTI mencatatkan laba bersih sebesar Rp 911,49 miliar di tahun 2018. Sedangkan pada tahun sebelumnya, laba bersih DUTI tercatat sebesar Rp 535,31 miliar. Alih-alih membagikannya sebagai dividen, perusahaan dan para pemegang saham lebih memilih untuk menahan laba sebagai belanja modal sepenuhnya. “Kami melihat cost of fund untuk proyek-proyek kami masih cukup tinggi. Kami memilih untuk antisipasi saja,” kata Direktur Utama PT Duta Pertiwi Tbk Teky Mailoa dalam RUPST di Tangerang, Kamis (23/5). Secara keseluruhan, DUTI akan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 1 triliun. Biaya itu akan dialokasikan untuk melanjutkan beberapa proyek perusahaan seperti mixed used development apartemen dan pusat perbelanjaan di South Gate TB Simatupang dan pembangunan Klaska Apartement di Surabaya.