Tak banyak investasi, produksi Blok Mahakam masih melempem



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegaitan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat lifting gas dari Blok Mahakam pada tahun 2018 hanya sebesar 832 mmscfd atau hanya sebesar 75% dari target tahun 2018 sebesar 1.100 mmscfd.

Menurut Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, penurunan produksi gas Blok Mahakam lantaran masih dalam masa transisi. Apalagi pada thaun-tahun sebelumnya, investasi di Blok Mahakam tidak berjalan. "Kan tahun-tahun sebelumnya investasinya tidak jalan. Kan transisinya itu, di masa transisi kan,"kata Dwi pada Senin (7/1).

Menurut Dwi, biarpun transisi Blok Mahakam sudah dilakukan sejak 2017 lalu, namun dampaknya belum terlihat produksi gas tahun 2018. Begitu juga dengan investasi Pertamina di Blok Mahakam pada 2018 yang terbilang masih cukup minim.


Makanya Dwi memproyeksikan produksi gas Blok Mahakam pada tahun 2019 tidak akan meningkat cukup signifikan. Namun pada tahun depan diproyeksi produksi Blok Mahakam bisa kembali meningkat. "Di 2018 kan investasinya tidak banyak, jadi 2019 masih belum terdampak. Tapi nanti 2019 ini rencana pengeboran cukup banyak di sana, jadi akan berdampak di 2020,"

Namun Dwi tidak menyebut besaran investasi Pertamina di Blok Mahakam pada tahun ini dan target produksi gas blok tersebut. Pertamina sendiri telah menggarkan investasi untuk kegiatan di Blok Mahakam pada tahun ini mencapai US$ 700 juta dan biaya operasi US$ 1,1 miliar.

Investasi tersebut rencananya akan digunakan untuk melakukan 132 workover sumur dan 5623 perbaikan sumur serta POFD lima lapangan migas di Blok Mahakam untuk mengejari target produksi tahun 2018 sebesar 1.100 mmscfd. Namun hingga September, Pertamina baru menyelesaikan pengeboran di 41 sumur yang ada di Blok Mahakam.

Biarpun produksi gas dari Blok Mahakam terus turun, namun Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menyebut capaian Pertamina di Blok Mahakam masih lebih baik dari proyeksi Total EP Indonesie jika masih menjadi operator di blok tersebut. "Sekarang coba liat data, kalau dipegang Total btp drop-nya. Masih lebih tinggi dari prediksi penurunan yang diajukan Total,"imbuhnya.

Arcandra juga yakin Pertamina akan melakukan segala upaya untuk menahan laju penurunan produksi Blok Mahakam. "Segala upaya sedang dilakukan dengan Direktur Hulu yang baru,"ujar Arcandra yang juga menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini