JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (4/7) kembali melemah 0,76% ke level 5.865,36. Pelemahan didorong aksi profit taking setelah indeks saham sebelumnya menyentuh rekor penutupan tertinggi. Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki berpendapat, melemahnya IHSG kemarin akibat aksi profit taking, terutama investor asing, terhadap sejumlah saham big caps seperti BBRI yang sudah naik sekitar 31% year-to-date (ytd). "TLKM yang sudah naik 15% dan asing net sell hampir Rp 200 miliar di saham ini," ungkap Yaki, kemarin. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebut pelaku pasar memanfaatkan aksi profit taking setelah IHSG menguat signifikan dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarahnya, pada Senin (3/7) lalu. "Sentimen luar negeri juga memberikan andil besar terhadap penurunan laju bursa saham global, termasuk IHSG," ungkap dia kepada KONTAN.
Tak berdaya, IHSG mengalami aksi profit taking
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (4/7) kembali melemah 0,76% ke level 5.865,36. Pelemahan didorong aksi profit taking setelah indeks saham sebelumnya menyentuh rekor penutupan tertinggi. Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki berpendapat, melemahnya IHSG kemarin akibat aksi profit taking, terutama investor asing, terhadap sejumlah saham big caps seperti BBRI yang sudah naik sekitar 31% year-to-date (ytd). "TLKM yang sudah naik 15% dan asing net sell hampir Rp 200 miliar di saham ini," ungkap Yaki, kemarin. Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menyebut pelaku pasar memanfaatkan aksi profit taking setelah IHSG menguat signifikan dan mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarahnya, pada Senin (3/7) lalu. "Sentimen luar negeri juga memberikan andil besar terhadap penurunan laju bursa saham global, termasuk IHSG," ungkap dia kepada KONTAN.