Tak Bersaing dengan Bank Konvensional, Pertumbuhan Bank Syariah di Aceh Tetap Kecil



KONTAN.CO.ID - BANDA ACEH. Sebagai satu-satunya daerah yang tidak memperbolehkan adanya bank konvensional tampaknya tak membuat bank syariah di Aceh tumbuh pesat. Ini tercermin dalam pangsa pasar bank syariah di daerah tersebut yang tergolong kecil.

Per Agustus 2024, kontribusi aset bank syariah di provinsi paling barat Indonesia ini hanya sekitar 6,7% dari total aset perbankan syariah secara nasional yaitu sebesar Rp 59,49 triliun. Angka tersebut hanya tumbuh 2,11% secara year to date.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae membenarkan bahwa memang pangsa pasar tersebut tergolong kecil. Mengingat, potensinya masih cukup besar dengan kondisi tak ada bank konvensional di Aceh.


Dian bilang bahwa kondisi ini perlu dilihat lagi apa yang sejatinya menjadi penyebab. Apakah literasi keuangan syariah yang belum terlalu tinggi atau memang ada kondisi lain.

“Bisa saja karena ekonomi di Aceh belum pulih 100% semenjak pandemi Covid-19,” ujar Dian, Kamis (24/10).

Lebih lanjut, Dian juga menyoroti pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah di Aceh yang masih jauh di bawah industri. Pada Agustus 2024, pembiayaan bank syariah di Aceh tumbuh sekitar 8,61% year to date menjadi Rp 41,49 triliun.

Ia berharap bahwa ini perlu menjadi sorotan bersama dengan pemerintah daerah untuk mendorong pembiayaan melalui peningkatan di berbagai sektor. 

“Jadi nanti kita bicarakan dengan pemerintah daerah bagaimana kita melihat potensi yang ada,” tambahnya.

Sementara itu, Dian juga menyinggung terkait potensi kembalinya bank konvensional untuk kembali beroperasi di Aceh. Menurutnya, itu akan diserahkan kembali kepada masyarakat di Aceh, keinginannya seperti apa.

Concern kita lebih ke menunjukkan bahwa kinerja perbankan syariah di Aceh tidak kalah dengan daerah-daerah lain,” tandasnya.

Selanjutnya: BRICS Gandeng 13 Mitra Baru, Salah Satunya Indonesia

Menarik Dibaca: Daftar 7 Bahan Makanan yang Tak Boleh Dibeli dalam Jumlah Banyak, Kok Bisa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih