JAKARTA. Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) menyatakan kekecewaannya dengan rapat Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II yang diselenggarakan oleh Komisi III DPR. Kemarin, Jumat (4/12), adalah kali kedua Lino hadir memenuhi undangan rapat Pansus tersebut. Lino mengaku bahwa pihaknya merasa diperlakukan tidak adil selama mengikuti rapat Pansus Pelindo II. Pasalnya, ia tidak diberikan kesempatan untuk berbicara dan menjelaskan. Malahan, yang terjadi adalah pembicaraannya kerap kali dipotong oleh anggota Pansus. "Saya ingin menyampaikan kekecewaan saya terus terang. Menurut saya pansus ini tidak fair. Kita tidak bisa bicara, kita tidak bisa komentar. Bicara sedikit di potong-potong," kata Lino di sela-sela rapat Pansus Pelindo II di Gedung DPR/MPR, Jumat malam. Lebih lanjut, Lino mengaku dirinya tidak keberatan apabila anggota Pansus menyudutkan dirinya selama rapat berlangsung. Asalkan, lanjut dia, dirinya diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapat, memberikan tanggapan, dan menjelaskan setiap pertanyaan yang diberikan oleh anggota Pansus. "Silakan saja menyudutkan, tapi kasih kita kesempatan bicara. Mereka kan ingin kesaksian dari kita, tapi tidak begitu caranya. Kalau Indonesia seperti ini, Indonesia susah. Saya anything for Indonesia, tapi kalau caranya seperi ini mau diapain negeri ini," terang Lino. Lino kemarin menghadiri rapat Pansus Pelindo II yang dipimpin oleh Pimpinan Rapat Rieke Diah Pitaloka. Rapat dimulai pada pukul 14.45, antara lain membicarakan perpanjangan kontrak Jakarta International Container Terminal (JICT) dengan Hutchinson. (Sakina Rakhma Diah Setiawan) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tak bisa bicara, Lino kecewa dengan Pansus Pelindo
JAKARTA. Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) menyatakan kekecewaannya dengan rapat Panitia Khusus (Pansus) Pelindo II yang diselenggarakan oleh Komisi III DPR. Kemarin, Jumat (4/12), adalah kali kedua Lino hadir memenuhi undangan rapat Pansus tersebut. Lino mengaku bahwa pihaknya merasa diperlakukan tidak adil selama mengikuti rapat Pansus Pelindo II. Pasalnya, ia tidak diberikan kesempatan untuk berbicara dan menjelaskan. Malahan, yang terjadi adalah pembicaraannya kerap kali dipotong oleh anggota Pansus. "Saya ingin menyampaikan kekecewaan saya terus terang. Menurut saya pansus ini tidak fair. Kita tidak bisa bicara, kita tidak bisa komentar. Bicara sedikit di potong-potong," kata Lino di sela-sela rapat Pansus Pelindo II di Gedung DPR/MPR, Jumat malam. Lebih lanjut, Lino mengaku dirinya tidak keberatan apabila anggota Pansus menyudutkan dirinya selama rapat berlangsung. Asalkan, lanjut dia, dirinya diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapat, memberikan tanggapan, dan menjelaskan setiap pertanyaan yang diberikan oleh anggota Pansus. "Silakan saja menyudutkan, tapi kasih kita kesempatan bicara. Mereka kan ingin kesaksian dari kita, tapi tidak begitu caranya. Kalau Indonesia seperti ini, Indonesia susah. Saya anything for Indonesia, tapi kalau caranya seperi ini mau diapain negeri ini," terang Lino. Lino kemarin menghadiri rapat Pansus Pelindo II yang dipimpin oleh Pimpinan Rapat Rieke Diah Pitaloka. Rapat dimulai pada pukul 14.45, antara lain membicarakan perpanjangan kontrak Jakarta International Container Terminal (JICT) dengan Hutchinson. (Sakina Rakhma Diah Setiawan) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News