Tak bisa naikan harga jual, laba bersih INTP tertekan



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Selain kondisi oversupply yang membuat PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) tidak dapat leluasa menaikkan harga jual semen miliknya. Penurunan laba bersih periode berjalan INTP juga disebabkan beberapa faktor sehingga bottom line tidak bisa tumbuh seperti topline.

Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan INTP menyampaikan bahwa salah satu penyebab tekanan di bottom line disebabkan peningkatan beban distribusi yang naik cukup signifikan. Hal ini karena adanya gangguan yang terjadi di pabrik miliknya yang terletak di Kalimantan selama dua bulan lamanya.

"Hal itu membuat kami harus melakukan pengiriman semen untuk pasar Indonesia bagian timur melalui pabrik kami yang berada di Jawa Barat. Konsekuensinya beban distribusi kami naik cukup signifikan,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (5/11).


Selain itu, adanya peningkatan harga batubara juga membuat peningkatan biaya produksi, belum lagi perusahaan masih dibayangi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap US Dollar. Apalagi perusahaan di kuartal IV juga akan memacu volume penjualan mencapai 18 juta ton ketimbang realisasi tahun lalu yang hanya 16,1 juta ton.

“Kenaikan harga batubara, inflasi dan juga pelemahan nilai tukar rupiah membawa dampak yang cukup signifikan terhadap biaya produksi. Kombinasi hal-hal tersebut diatas membuat laba usaha kami turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” lanjutnya.

Asal tahu saja, sepanjang kuartal III pendapatan perusahaan mengalami peningkatan 2% dari sebelumnya Rp 10,51 triliun menjadi Rp 10,72 triliun. Namun laba tahun berjalan perusahaan turun 56,08% dari Rp 1,7 triliun menjadi Rp 617,69 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini