KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menyebut Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) perlu dievaluasi. Pasalnya sejumlah KEK dinilai tidak efektif dalam menarik investasi. Salah satu hambatannya adalah belum lengkapnya infrastruktur di kawasan tersebut. "Pemilihan lokasi bermasalah karena infrastruktur belum lengkap, harus ada suatu riset yang clear bukan hanya terkait kebijakan politik saja," ujar Wakil Ketua Umum BPP Hipmi Anggawira saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (8/10).
Baca Juga: Kementerian Investasi tawarkan 32 proyek ke investor asing Anggawira menyebut pembangunan KEK harus disesuaikan dengan sumber daya yang ada di daerahbtersebut. Sehingga industri yang masuk memiliki akses terhadap sumber daya.