MOMSMONEY.ID - Festival Film Europe on Screen atau EoSĀ 2024 berakhir pada Minggu (16/6), setelah bergulir sejak Jumat (7/6). Festival ini menayangkan 75 film dari 28 negara dengan 240 pemutaran di 8 kota di Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi festival ini, bahkan menurutnya Europe on Screen tak sebatas festival film tapi juga menghubungkan Indonesia dan Eropa. "Europe on Screen bukan sekadar festival film, namun merupakan jembatan yang menghubungkan Indonesia dan Eropa, menumbuhkan semangat kerja sama dan saling menghargai di kalangan sineas, seniman, dan penonton, khususnya generasi muda," ujar Sandiaga, Minggu (16/6).
Dia menyebutkan, festival ini telah menjadi bukti bahwa kekayaan cerita turut menyatukan masyarakat, meskipun lintas benua dan budaya. Menurut Sandiaga, festival film ini merupakan hasil kolaborasi perwakilan diplomatik dan budaya Eropa di Indonesia. Ini menjadi sarana untuk saling bertukar dan berdialog serta memperkaya lanskap masing-masing budaya, dan menghadirkan wadah sehingga suara baru dalam industri film dapat didengar.
Baca Juga: Lagi Liburan Coba Saksikan 6 Tontonan Healing Santai Ini di Netflix Tahun 2024, Sandiaga bilang, menjadi tahun yang bersejarah bagi industri film Indonesia dan pecinta film, mengingat popularitas film Indonesia meningkat. Menurutnya, 65% layar bioskop menayangkan film Indonesia. "Ini benar-benar peningkatan yang luar biasa setelah pandemi, di mana semakin banyak film Indonesia yang diproduksi dan ditampilkan di layar lebar," kata Sandi. Meski begitu, dia mengakui, perjalanan industri film di Indonesia masih panjang, dan Eropa menjadi salah satu contoh bagi Indonesia, bagaimana belajar dan menerapkan praktik terbaik bagi perfilman. H.E. Denis Chaibi, Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, menyatakan, festival ini menampilkan budaya dan apa yang bisa memperkuat antarnegara. Dia pun mengapresiasi festival yang telah berjalan dengan baik ini. Pasalnya, para penonton yang hadir menyebut festival ini merupakan pertunjukan yang luar biasa, di mana karya yang dihadirkan dipilih dan dikurasi, dan benar-bernar membawa sesuatu ke perbincangan.
Baca Juga: 5 Film Populer Ini Bertema Gangguan Kesehatan Mental dalam Ceritanya Bukan hanya jadi topik pembicaraan, festival ini pun turut menghadirkan teknologi, dimana karena bantuan teknologi banyak aktor Eropa dan juga bagian dari industri kreatif yang berbincang terhadap masyarakat Indonesia, yang juga bagian dari industri kreatif.
"Ada banyak profesional di antara penonton dan itu adalah sebuah perbincangan yang sangat baik," katanya. Dia mengatakan, denganĀ Festival Film Europe on Screen, pihaknya juga melangkah lebih jauh, yaitu mendorong dialog. Bukan hanya saling menginspirasi, Europe on Screen diharapkan dapat memfasilitasi peluang kerja sama, kreativitas, dan keberagaman para pembuat film Eropa dan Indonesia. Dalam penutupan festival film ini, dilakukan pemutaran film dari Jerman berjudul
Every You Every Me dan pengumuman pemenang kompetisi Europe On Screen 2024 Short Film Pitching Project (SFPP). Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Lidya Yuniartha