KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua lembaga pemeringkat internasional, yaitu R&I dan Japan Credit Rating Agency (JCR) baru saja mengafirmasi peringkat layak investasi (investment grade) untuk Indonesia pada tahun ini. JCR bahkan memperbaiki outlook Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi positif di tengah kondisi perekonomian yang stabil dan prospek pertumbuhan ekonomi yang terjaga. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, pernyataan peringkat ini memang menjadi sentimen positif pagi pasar keuangan Indonesia. Namun harapannya, outlook investor yang positif tersebut tak hanya mengundang arus masuk modal asing (capital inflow) dalam bentuk portofolio, tetapi juga dalam bentuk investasi asing secara langsung (foreign direct investment/FDI). "Selama ini inflow kita besar hanya dari sisi portofolio, sedangkan FDI masih lambat, bahkan turun di tahun lalu. FDI lah yang harus diharapkan meningkat karena di antara negara emerging market di kawasan, kita salah satu yang paling rendah investasi langsung asingnya," ujar David, Minggu (28/4).
Tak hanya gaet portofolio, rating positif bagus untuk tarik investasi langsung
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua lembaga pemeringkat internasional, yaitu R&I dan Japan Credit Rating Agency (JCR) baru saja mengafirmasi peringkat layak investasi (investment grade) untuk Indonesia pada tahun ini. JCR bahkan memperbaiki outlook Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi positif di tengah kondisi perekonomian yang stabil dan prospek pertumbuhan ekonomi yang terjaga. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai, pernyataan peringkat ini memang menjadi sentimen positif pagi pasar keuangan Indonesia. Namun harapannya, outlook investor yang positif tersebut tak hanya mengundang arus masuk modal asing (capital inflow) dalam bentuk portofolio, tetapi juga dalam bentuk investasi asing secara langsung (foreign direct investment/FDI). "Selama ini inflow kita besar hanya dari sisi portofolio, sedangkan FDI masih lambat, bahkan turun di tahun lalu. FDI lah yang harus diharapkan meningkat karena di antara negara emerging market di kawasan, kita salah satu yang paling rendah investasi langsung asingnya," ujar David, Minggu (28/4).