Tak hanya pakaian jadi, tren retro juga menjangkiti produk sepeda motor



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Tren barang-barang bergaya retro memang tidak ada matinya. Barang-barang mulai dari pakaian jadi hingga hunian properti mulai berlomba-lomba menerapkan konsep gaya klasik atau retro.

Rupanya, tren yang demikian juga dijumpai pada industri otomotif, utamanya otomotif beroda dua. Tren sepeda motor hobi bergaya klasik yang kini sedang ‘booming’ tersebut diperkirakan masih akan terus berlanjut di tahun 2020 dan seterusnya.

Baca Juga: Gaya Abadi Sempurna (SLIS) targetkan penjualan tumbuh 40% tahun depan


Deputy Head Sales & Promotion Division PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi mengatakan terus berkembangnya tren motor retro dipengaruhi oleh berkembangnya produk-produk bergaya retro di berbagai lintas industri di luar otomotif.

Di samping itu, Michael menilai  jumlah pemain di pasar motor retro yang kian bertambah dari waktu ke waktu juga turut memacu pasar motor retro menjadi terus ‘bergairah’. “Dengan adanya pabrikan lain akan menambah berkembangnya pasar retro,” kata Michael kepada Kontan.co.id (23/12).

Sebagaimana yang telah dimuat dalam pemberitaan Kontan.co.id (23/12), Agen Pemegang Merek (APM) yang menjadi salah satu pioneer motor retro ini baru saja mengeluarkan varian motor retro terbaru bernama Kawasaki W175TR pada November 2019 lalu. 

Kehadiran varian baru tersebut melengkapi produk-produk motor retro KMI yang telah diluncurkan sebelumnya, yakni W175 yang diluncurkan secara resmi di Indonesia pada tahun 2017 serta W175 Cafe yang resmi diluncurkan pada awal tahun 2019 lalu.

Kendati demikian, gurihnya pasar motor retro di Indonesia rupanya tidak serta membuat APM lain tergesa-gesa meluncurkan produk motor retro baru. Ambil contoh PT Astra Honda Motor (AHM) misalnya. 

Sejauh ini, AHM mengaku belum berencana untuk memboyong produk motor retro baru ke pasar Indonesia. Alasannya, AHM masih ingin terus berfokus memasarkan produk-produk motor retro yang sudah dipasarkan di Indonesia sebelumnya, yakni Honda Scoopy, Honda Super Cub C125, dan Honda Monkey.

Baca Juga: Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) andalkan pos penerimaan dari kementerian/lembaga

“Untuk sementara kami berfokus ke model ini dulu, belum punya rencana rilis model lain,” ujar Head of Corporate Communication AHM, Ahmad Muhibbudin kepada Kontan.co.id (23/12).

Pria yang akrab dengan sapaan Muhib ini menjelaskan bahwa awal ketertarikan AHM untuk menggarap pasar motor retro di Indonesia bermula ketika AHM menghadirkan motor berkonsep retro, Scoopy pada tahun 2010.

Namun demikian, kehadrian motor tersebut rupanya mendapatkan animo yang positif dari kalangan pembeli sehingga AHM memutuskan untuk menghadirkan model yang lebih premium pada tahun-tahun berikutnya, yakni Honda Monkey dan Honda Super Cub C125.

Seperti yang telah dimuat dalam pemberitaan Kontan.co.id (25/03) dan (19/07) sebelumnya, Honda Super Cub 125 telah diluncurkan sejak tahun 2018. Sementara itu, Honda Monkey sudah mulai dipasarkan di Indonesia pada pertengahan tahun 2019.

Menurut keterangan Muhib, sejauh jumlah volume Scoopy yang terjual sejauh ini sudah mencapai 729.022 unit. Sementara itu, jumlah volume penjualan untuk Honda Super Cub C125 dan Monkey masing-masing sebesar 471 unit untuk Honda Super Cub 125 dan 79 unit untuk Honda Monkey. 

Pasokan kedua motor ini diperoleh melalui skema impor utuh atau Completely Built Unit (CBU) dari Thailand. Adapun proses serah terima kepada konsumen diperkirakan baru bisa terpenuhi pada akhir kuartal I 2020 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini