JAKARTA. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menegaskan, pihaknya tidak akan tergabung dalam Asean Linkage. "Kami memang tidak ikut, dan bagi kami tidak masalah kok" ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (15/6).Alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ini menuturkan, potensi Indonesia saat ini masih sangat besar untuk tumbuh dibandingkan tiga bursa saham yang sudah menyatakan diri ikut serta dalam Asean Linkage. Pontensi pasar saham Indonesia ini dilihat dari rasio terhadap GDP Indonesia saat ini masih 50%."Kalau dibandingkan Singapura itu kontribusi pasar sahamnya sudah sebesar 3 kali, Malaysia dua kali, dan Thailand sudah 100%," urainya.Oleh karena itu, Ito tetap percaya diri, investor asing tidak akan pergi dari pasar Indonesia dan memilih masuk ke Asean Linkage.Sebagai catatan, dalam waktu dekat Asean Linkage akan mulai diwujudkan. Awalnya Asean Linkage ini digunakan untuk wadah dari tujuh bursa dari enam negara yang berada di wilayah Asean, yaitu Bursa Malaysia (Kuala Lumpur Stock Exchange/KLSE), Hanoi (Hanoi Stock Exchange), Vietnam (Ho Chi Minh Stock Exchange/HOSE), Indonesia (IDX/Indonesia Stock Exchange), Filipina (Philippine Stock Index/PSE), Thailand (SET/Stock Exchange of Thailand), dan Singapura (Singapore Exchange/SGX).Sebelumnya, CEO Bursa Malaysia Bhd, YBhg Dato' Tajuddin Bin Atan menyebu, hingga saat ini baru ada tiga bursa saham yang akan bergabung dalam wadah tersebut, yaitu Bursa Malaysia, Singapore Exchange dan Stock Exchange of Thailand. Dengan bersatunya ketiga bursa ini, mencerminkan 70% dari total likuiditas dari tujuh bursa saham yang ada di Asean.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tak ikut Asean Linkage, Ito tetap percaya diri
JAKARTA. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito menegaskan, pihaknya tidak akan tergabung dalam Asean Linkage. "Kami memang tidak ikut, dan bagi kami tidak masalah kok" ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (15/6).Alumnus Sekolah Tinggi Akuntansi Negara ini menuturkan, potensi Indonesia saat ini masih sangat besar untuk tumbuh dibandingkan tiga bursa saham yang sudah menyatakan diri ikut serta dalam Asean Linkage. Pontensi pasar saham Indonesia ini dilihat dari rasio terhadap GDP Indonesia saat ini masih 50%."Kalau dibandingkan Singapura itu kontribusi pasar sahamnya sudah sebesar 3 kali, Malaysia dua kali, dan Thailand sudah 100%," urainya.Oleh karena itu, Ito tetap percaya diri, investor asing tidak akan pergi dari pasar Indonesia dan memilih masuk ke Asean Linkage.Sebagai catatan, dalam waktu dekat Asean Linkage akan mulai diwujudkan. Awalnya Asean Linkage ini digunakan untuk wadah dari tujuh bursa dari enam negara yang berada di wilayah Asean, yaitu Bursa Malaysia (Kuala Lumpur Stock Exchange/KLSE), Hanoi (Hanoi Stock Exchange), Vietnam (Ho Chi Minh Stock Exchange/HOSE), Indonesia (IDX/Indonesia Stock Exchange), Filipina (Philippine Stock Index/PSE), Thailand (SET/Stock Exchange of Thailand), dan Singapura (Singapore Exchange/SGX).Sebelumnya, CEO Bursa Malaysia Bhd, YBhg Dato' Tajuddin Bin Atan menyebu, hingga saat ini baru ada tiga bursa saham yang akan bergabung dalam wadah tersebut, yaitu Bursa Malaysia, Singapore Exchange dan Stock Exchange of Thailand. Dengan bersatunya ketiga bursa ini, mencerminkan 70% dari total likuiditas dari tujuh bursa saham yang ada di Asean.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News