JAKARTA. Utang pemerintah untuk membiayai anggaran kian mengkhawatirkan. Namun, pasangan Jokowi-JK berjanji lebih selektif dalam mencari utang agar rasio utang terhadap produk domestik bruto bisa berkurang. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia gencar mencari utangan, baik melalui surat utang dalam negeri ataupun pinjaman luar negeri. Utang ini untuk membiayai anggaran negara yang defisit. Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) tak ingin kebijakan utang terus dilakukan jika memimpin pemerintahan 2014-2019. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, jumlah utang pemerintah pusat terus meningkat sejak era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hingga April 2014, total utang pemerintah pusat mencapai Rp 2.440 triliun, naik 53,36% dibandingkan di 2009.
Tak jor-joran mencari utang
JAKARTA. Utang pemerintah untuk membiayai anggaran kian mengkhawatirkan. Namun, pasangan Jokowi-JK berjanji lebih selektif dalam mencari utang agar rasio utang terhadap produk domestik bruto bisa berkurang. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia gencar mencari utangan, baik melalui surat utang dalam negeri ataupun pinjaman luar negeri. Utang ini untuk membiayai anggaran negara yang defisit. Calon presiden (capres) Joko Widodo (Jokowi) dan calon wakil presiden (cawapres) Jusuf Kalla (JK) tak ingin kebijakan utang terus dilakukan jika memimpin pemerintahan 2014-2019. Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, jumlah utang pemerintah pusat terus meningkat sejak era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hingga April 2014, total utang pemerintah pusat mencapai Rp 2.440 triliun, naik 53,36% dibandingkan di 2009.