KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak mau kalah, industri rbankan syariah ramai-ramai ikut memperkuat layanan digital di era digital banking. Sebut saja nama -nama seperti Bank BJB Syariah, Bank BCA Syariah (BCA Syariah), Bank Syariah Indonesia (BSI) hingga BTPN Syariah. Bank BJB Syariah misalnya, berkonversi sebagai bank digital setelah melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada semester II 2022. Anak usaha Bank BJB ini menargetkan dana hasil IPO di kisaran Rp 500 miliar - Rp 1 triliun. Nantinya, sebagian dana hasil IPO untuk pengembangan infrastruktur digital serta pengembangan produk-produk digital. Direktur Utama BJB Syariah, Indra Falatehan mengatakan, rencana itu sudah sesuai tiga tahap peta jalan bisnis perusahaan pada 2022 - 2026.
Tak Kalah Canggih, Bank Syariah Menyiapkan Strategi Digitalisasi untuk Layani Nasabah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak mau kalah, industri rbankan syariah ramai-ramai ikut memperkuat layanan digital di era digital banking. Sebut saja nama -nama seperti Bank BJB Syariah, Bank BCA Syariah (BCA Syariah), Bank Syariah Indonesia (BSI) hingga BTPN Syariah. Bank BJB Syariah misalnya, berkonversi sebagai bank digital setelah melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada semester II 2022. Anak usaha Bank BJB ini menargetkan dana hasil IPO di kisaran Rp 500 miliar - Rp 1 triliun. Nantinya, sebagian dana hasil IPO untuk pengembangan infrastruktur digital serta pengembangan produk-produk digital. Direktur Utama BJB Syariah, Indra Falatehan mengatakan, rencana itu sudah sesuai tiga tahap peta jalan bisnis perusahaan pada 2022 - 2026.